Pecco Bagnaia Membahas Keputusan Pembatalan Sprint dan Persaingannya dalam MotoGP.
Pada artikel ini, Pecco Bagnaia mengungkapkan pemahamannya terhadap keputusan Direksi Balapan untuk membatalkan Sprint. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik pada motor yang ia gunakan. Meskipun ia ingin mencoba untuk memenangkan balapan, namun kondisi saat pemanasan terakhir sudah cukup sulit. Ia juga mengamati bahwa di kategori Moto3 dan Moto2, banyak pembalap yang terjatuh karena diterpa angin kencang. Oleh karena itu, ia memahami bahwa keputusan untuk membatalkan Sprint adalah keputusan yang tepat.
Meskipun balapan tidak berlangsung, Bagnaia merasa lega karena balapan panjang sudah dilaksanakan sehari sebelumnya. Ia menganggap bahwa penampilannya pada balapan panjang tersebut adalah penampilan yang sebenarnya.
Bagnaia juga mengomentari penampilannya selama akhir pekan tersebut. Ia mengakui bahwa mereka menghadapi beberapa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan ban medium. Namun, mereka berhasil memperbaiki performa mereka secara signifikan dan Bagnaia merasa baik-baik saja. Menurutnya, kunci keberhasilan mereka adalah kemampuan mereka dalam mengatur penggunaan ban. Meskipun demikian, ia menyadari bahwa jika mereka tidak berada di posisi terdepan, orang-orang akan berpikir bahwa mereka mengalami masalah. Namun, pada akhirnya mereka berhasil menunjukkan performa yang baik dan berada di posisi terdepan.
Ketika ditanya tentang persaingan dalam perebutan gelar juara dunia, Bagnaia mengatakan bahwa pengalamannya di musim sebelumnya sangat membantunya. Namun, ia menyadari bahwa situasi saat ini berbeda karena ia adalah juara bertahan dan memiliki tekanan yang lebih besar. Ia juga mengakui bahwa ia sedang berkompetisi dengan rekan setimnya di tim pabrikan, yang seharusnya berada di posisi terdepan secara otomatis. Namun, Bagnaia merasa bahwa Jorge Martín lebih tenang dalam menghadapi situasi tersebut. Baginya, apakah Martín menang atau tidak, ia telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Meskipun persaingan tersebut akan menarik untuk disaksikan hingga akhir, Bagnaia merasa lebih optimis karena sirkuit-sirkuit selanjutnya dianggap menguntungkan baginya.
Dalam kesimpulan, Pecco Bagnaia memahami keputusan untuk membatalkan Sprint dan merasa lega karena balapan panjang sudah dilaksanakan sebelumnya. Ia juga mengungkapkan kepuasannya dengan performa timnya pada akhir pekan tersebut. Meskipun ia memiliki tekanan sebagai juara bertahan, ia tetap optimis dalam persaingan untuk meraih gelar juara dunia.