Marc Mrquez dan Joan Mir menguji pengetahuan mereka tentang bahan bakar terbarukan dan siapa yang harus mencoba permen kejutan.
Marc Mrquez dan Joan Mir adalah dua pembalap MotoGP yang tidak hanya mahir menghadapi tekanan di lintasan, tetapi juga mampu menjawab pertanyaan seputar bahan bakar terbarukan dengan percaya diri. Bahan bakar terbarukan merupakan solusi efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dan akan segera menjadi kenyataan di ajang MotoGP mulai tahun 2024.
Kedua pembalap Repsol Honda ini menunjukkan keceriaan dan kekompakan mereka dalam sebuah video yang menguji pengetahuan mereka tentang bahan bakar terbarukan. Jika salah menjawab, mereka harus memakan “permen kejutan” yang bisa memiliki rasa buah segar atau rasa yang tidak enak. Namun jika menjawab dengan benar, permen tersebut harus dimakan oleh rekan satu tim mereka. Berapa banyak permen yang harus mereka coba?
Marc Mrquez sendiri sudah pernah mencoba bahan bakar terbarukan beberapa bulan yang lalu, saat melakukan latihan di sirkuit legendaris Jarama. Di Spanyol, semua bahan bakar yang tersedia di Pom Bensin sudah mengandung lebih dari 10% biobahan bakar, dan Repsol memiliki sekitar 30 pom bensin di Spanyol dan Portugal yang menyediakan bahan bakar 100% terbarukan.
Bahan bakar terbarukan merupakan solusi yang sangat penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Dalam hal ini, MotoGP sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia juga turut berperan dalam mengedukasi dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan bahan bakar terbarukan.
Penggunaan bahan bakar terbarukan dalam dunia balap motor sebenarnya bukan hal baru. Beberapa seri balap seperti Formula 1 dan Formula E sudah lebih dulu mengadopsi penggunaan bahan bakar terbarukan. Di MotoGP, rencana penggunaan bahan bakar terbarukan mulai tahun 2024 merupakan langkah yang sangat baik dan perlu diapresiasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi bahan bakar terbarukan sangat pesat. Bahan bakar terbarukan seperti bioetanol, biodiesel, dan hidrogen menjadi alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang semakin langka dan berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, bahan bakar terbarukan juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak bumi.
Penggunaan bahan bakar terbarukan di MotoGP akan memberikan dampak positif yang besar. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan bahan bakar terbarukan juga dapat meningkatkan performa mesin dan mengurangi risiko kebakaran akibat tumpahan bahan bakar. Hal ini tentunya akan membuat balapan menjadi lebih aman dan ramah lingkungan.
Selain itu, MotoGP juga dapat menjadi platform yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahan bakar terbarukan. Dengan menjadi contoh yang baik, MotoGP dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk beralih ke bahan bakar terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentu saja, penggunaan bahan bakar terbarukan tidak hanya menjadi tanggung jawab MotoGP, tetapi juga seluruh sektor industri dan masyarakat. Pemerintah perlu memberikan dukungan dan regulasi yang jelas untuk mendorong penggunaan bahan bakar terbarukan. Sedangkan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan bakar terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Dengan adanya rencana penggunaan bahan bakar terbarukan di MotoGP mulai tahun 2024, diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan. MotoGP sebagai ajang balap motor yang bergengsi memiliki peran penting dalam mempromosikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahan bakar terbarukan. Semoga langkah ini dapat diikuti oleh sektor industri dan masyarakat secara luas, sehingga kita dapat menjaga bumi ini untuk generasi mendatang.