Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, menjadi yang ketiga tercepat dalam Grand Prix Thailand dengan mencatatkan waktu di bawah 1:30.
Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, menunjukkan performa yang baik di awal Grand Prix Thailand dengan mencatatkan waktu tercepat ketiga. Ia mengungkapkan bahwa timnya telah banyak belajar dari kelemahan mereka pada tahun lalu di sirkuit tersebut. Espargaro juga mengungkapkan bahwa motor Aprilia memiliki cengkeraman dan traksi yang lebih baik saat masuk dan keluar tikungan, yang membuat mereka menjadi kompetitif. Meski begitu, ia tidak berpikir bahwa dirinya akan mendominasi balapan seperti di Silverstone atau Barcelona. Aleix juga memuji kerja keras dari rekan setimnya, Jorge Martin, yang meski mengalami kecelakaan, tetap menunjukkan performa yang spektakuler.
Pada awal Grand Prix Thailand, Aleix Espargaro berhasil mencatatkan waktu tercepat ketiga, di bawah 1:30. Ia berada di belakang Jorge Martin dan Maverick Vinales. Hasil ini menunjukkan performa yang baik dari pembalap Aprilia tersebut.
Espargaro mengungkapkan bahwa timnya telah banyak belajar dari kelemahan mereka pada tahun lalu di sirkuit ini. Aprilia tidak terlalu bagus di tikungan stop-start, yang juga bukan keunggulan dari Aleix. Namun, tim telah mempelajari video dan melakukan perbaikan untuk meningkatkan performa mereka di area tersebut. Hasilnya, motor Aprilia memiliki cengkeraman dan traksi yang lebih baik saat masuk dan keluar tikungan, yang membuat mereka menjadi kompetitif.
Pemilihan ban yang efektif juga menjadi faktor penting dalam balapan. Espargaro melihat bahwa ban medium dan hard adalah pilihan yang masuk akal di sirkuit ini. Dengan menggunakan kedua jenis ban tersebut, Aprilia berhasil mencatatkan waktu tercepat di kedua sesi latihan. Ban medium membuat mereka menjadi salah satu yang tercepat di sore hari, dengan waktu di kisaran 1:31-an. Sementara itu, ban hard membuat mereka menjadi yang tercepat di pagi hari.
Meski merasa cepat, Aleix tidak berpikir bahwa dirinya akan mendominasi balapan seperti yang ia lakukan di Silverstone atau Barcelona. Ia memprediksi bahwa akan ada lebih banyak kesetaraan di sirkuit ini, karena semua pembalap sangat dekat dalam catatan waktu mereka. Jika ada pembalap yang meningkat satu sepersepuluh detik, maka posisi pembalap dapat berubah drastis. Oleh karena itu, Aleix akan terus bekerja keras untuk mengoptimalkan performanya.
Selain itu, Espargaro juga memuji kerja keras dari rekan setimnya, Jorge Martin. Jorge berhasil mencatat waktu tercepat sebelum mengalami kecelakaan yang tidak ia pahami. Aleix mengungkapkan bahwa ia senang melihat Jorge menunjukkan performa yang spektakuler. Ia juga mengatakan bahwa ketika pembalap melaju dengan sangat cepat, wajar jika mereka mengalami kecelakaan. Ia membandingkan Jorge dengan Marc Marquez, pembalap terbaik dalam sejarah, yang sering mengalami kecelakaan pada sesi latihan Jumat dan Sabtu. Menurut Aleix, kecelakaan adalah hal yang normal bagi pembalap yang berada di level spektakuler seperti Jorge.
Dalam kesimpulannya, Aleix Espargaro menunjukkan performa yang baik di awal Grand Prix Thailand. Ia berhasil mencatatkan waktu tercepat ketiga dan berharap dapat terus meningkatkan performanya. Tim Aprilia telah belajar dari kelemahan mereka pada tahun lalu dan melakukan perbaikan yang membuat mereka menjadi lebih kompetitif. Meski begitu, Aleix tidak berpikir bahwa dirinya akan mendominasi balapan seperti di Silverstone atau Barcelona. Ia juga memuji kerja keras dari rekan setimnya, Jorge Martin, yang meski mengalami kecelakaan, tetap menunjukkan performa yang spektakuler.