Marc Marquez ingin mempertahankan kecepatannya di Honda sebelum pindah ke Gresini Ducati.
Marc Marquez, pembalap MotoGP yang telah meraih gelar juara dunia delapan kali, menunjukkan penampilan yang baik bersama tim Honda akhir pekan lalu di Thailand. Ia berhasil finis di posisi keempat dalam Sprint Race dan posisi ketujuh dalam balapan Minggu. Aleix Espargaro mendapatkan penalti sehingga Marquez maju satu posisi. Marquez hanya memiliki tiga putaran tersisa bersama Honda sebelum bergabung dengan skuad Gresini Ducati pada tahun 2024. HRC telah mengonfirmasi bahwa Marquez akan diizinkan untuk menguji motor di Valencia pada 28 November. Sebelum berangkat, Marquez menyatakan keinginannya untuk terus berusaha seperti di Thailand, tanpa memedulikan hasil yang didapatkan, agar ia memiliki kecepatan yang cukup saat memulai kehidupan di Gresini.
Marquez menegaskan bahwa keputusan untuk pindah ke Gresini Ducati sudah dibuat, sehingga ia tidak ingin membahas kemungkinan Honda merekrut guru teknis Ducati, Gigi Dall’Igna, untuk membuatnya bertahan di HRC hingga 2024. Ia merasa lebih bebas sekarang dan hanya fokus pada mengendarai motor tanpa memedulikan hal lain. Marquez ingin menjaga intensitas dalam balapan-balan terakhir ini agar saat bergabung dengan proyek baru, ia sudah memiliki kecepatan yang cukup. Meskipun hasilnya bisa lebih baik atau lebih buruk, yang penting baginya adalah menjaga intensitas dalam berkendara.
Dalam balapan di Thailand, Marquez hampir saja menggunakan ban belakang medium seperti saudaranya, Alex Marquez. Namun akhirnya, ia memilih untuk menggunakan ban keras. Meskipun ban keras membuat mereka harus berjuang keras untuk meningkatkan performa motor Honda, Marquez mengatakan bahwa timnya berhasil mencapai tujuan mereka yaitu akhir pekan yang stabil. Selama grand prix, Marquez terlibat dalam banyak pertempuran dengan pembalap lain, termasuk Francesco Bagnaia dan Aleix Espargaro.
Bagi Marquez, menyerang adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan posisinya di Honda. Grip belakang yang buruk membuatnya harus berjuang keras untuk keluar dari Tikungan 1 hingga Tikungan 3. Ia menyadari bahwa jika tidak menyerang, setiap kali keluar dari Tikungan 1 ke Tikungan 3, akan ada pembalap lain yang menyalipnya. Oleh karena itu, Marquez memutuskan untuk menyerang sebagai cara terbaik untuk bertahan. Titik pengereman menjadi cara menyerang dengan motor Honda. Meskipun terkadang ia kalah dalam pertarungan, seperti dengan Aleix Espargaro, Marquez tetap berusaha keras untuk memberikan penampilan terbaiknya.
Dengan sisa tiga putaran bersama Honda sebelum pindah ke Gresini Ducati, Marquez berkomitmen untuk terus berusaha dan memberikan yang terbaik di setiap balapan. Ia ingin memastikan bahwa saat bergabung dengan proyek baru, ia sudah memiliki kecepatan yang cukup. Meskipun keputusan untuk pindah sudah dibuat, Marquez tetap fokus dan siap menghadapi tantangan di masa depan.