Collin Veijer, Pembalap Belanda Pertama yang Menang di Kejuaraan Dunia Moto3
Collin Veijer membuat sejarah di Moto3 dengan menjadi pembalap Belanda pertama yang menang di kejuaraan dunia sejak Hans Spaan pada GP Republik Ceko 1990. Kemenangan ini juga menjadi podium tertinggi keenam untuk Husqvarna. Dalam wawancaranya, Veijer mengaku sangat lelah karena berusaha berada di depan. Ia juga harus menyerang rekan setimnya karena grup di belakangnya terus berusaha menyalip. Namun, akhirnya ia berhasil memberikan kemenangan untuk timnya.
Podium ketiga yang diinjak oleh Masia membuat rivalitas menuju mahkota juara masih terbuka. Masia berada di puncak dengan 246 poin, diikuti Sasaki yang finis di Sepang sebagai runner-up, terpaut 13 poin, dan David Alonso 41 poin. Masia sendiri mengaku merasa kesepian di grup dan mengucapkan terima kasih kepada timnya. Namun, ia juga tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Masia kesal karena meskipun melakoni start dengan baik, ia hanya bisa mempertahankan posisi terdepan beberapa puluh meter saja. Ia kehilangan tempat dari Ivan Ortola, lalu Collin Veijer. Di sisi lain, Deniz Oncu yang maju dari grid kesembilan ke P4 berusaha menyerang siapa pun yang ada di dekatnya demi masuk zona podium. Ortola pun menjadi korban dari usahanya di Tikungan 4.
Duel panas terjadi di trek antara Masia, Sasaki, Veijer, dan Oncu. Masia terus mencuri posisi pertama di Tikungan 15 lap pertama. Namun, Sasaki mempertahankan urutan terdepan dan mendapat perlawanan dari rekan setimnya, Veijer. David Alonso juga memperlihatkan performa mengagumkan di papan tengah.
Meskipun terjadi kecelakaan besar yang melibatkan beberapa pembalap di lap 5, persaingan tetap berlangsung. Sasaki mempertahankan urutan terdepan, mendapat perlawanan dari rekan setimnya, Veijer. Namun, Masia terus maju memanfaatkan celah yang ada. Hanya saja, pertahanan Sasaki sangat kokoh sehingga sulit bagi Masia untuk merebut lagi posisi pertama.
Pada Tikungan 4, Masia berhasil merebut kembali posisi pertama dengan memanfaatkan kemampuannya mengerem. Namun, di lap 11, ia kembali tercecer ketika Veijer, Sasaki, dan Oncu tampil agresif. Keempat pembalap tersebut memisahkan diri dari rombongan besar, hingga Bertelle bergabung. Kaito Toba mengalami crash di Tikungan 8, sementara Syarifuddin Azman jatuh di Tikungan 14.
Dua lap tersisa, Jose Antonio Rueda menabrak sesama rider Red Bull, Deniz Oncu. Hal ini membuat duel podium lebih mudah bagi Sasaki, Veijer, dan Masia yang berjarak lebih dari 5,5 detik. Mario Suryo Aji sendiri berhasil maju ke urutan ke-19 setelah banyak pembalap mengalami crash.
Dari hasil balapan Moto3 Malaysia, Sasaki berhasil mempertahankan posisi terdepan, diikuti oleh Collin Veijer dan Masia. Meskipun demikian, rivalitas menuju mahkota juara masih terbuka lebar. Masia berada di puncak dengan 246 poin, diikuti Sasaki yang finis di Sepang sebagai runner-up, terpaut 13 poin, dan David Alonso 41 poin. Dengan demikian, persaingan di Moto3 masih akan berlanjut hingga keputusan akhir diambil.