Luca Marini, pembalap asal Italia yang saat ini membela tim VR46 Racing, tengah menjadi sorotan dalam dunia MotoGP. Kontak antara agennya, Gianluca Falcioni, dengan Alberto Puig, manajer tim HRC, semakin intens. Bahkan, pertemuan antara pihak Italia dan Honda Jepang dilakukan di Sepang. Puig sendiri menyebut Marini sebagai alternatif menarik untuk menggantikan Marc Marquez. Namun, Marini menegaskan bahwa ia hanya akan mempertimbangkan untuk meninggalkan Ducati jika ada tim yang menawarkan proyek yang berlangsung lebih dari satu tahun.
Marini juga menyoroti masalah dalam MotoGP saat ini, di mana pembalap memiliki waktu terbatas untuk melakukan tes pramusim. Ia mengungkapkan bahwa tujuannya adalah untuk mencapai pelatihan resmi dan mengembangkan motor, namun hal tersebut harus dilakukan dengan kesempatan yang adil. Marini juga menekankan pentingnya memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan motor sesuai keinginan pembalap. Meskipun Ducati menakutkan, Marini menyatakan bahwa mengembangkan motor sesuai keinginan pembalap akan menjadi hal yang sangat indah.
Bos VR46 Racing, Uccio Salucci, juga memberikan komentarnya terkait potensi kepergian Marini. Ia menyatakan bahwa tujuan dari Akademi dan tim VR46 adalah untuk melatih pembalap yang pada akhirnya bisa mencapai tim pabrikan. Meskipun Salucci lebih memilih Marini tetap bersama tim, ia juga menyatakan bahwa akan senang melihat Marini mencapai tim pabrikan karena itu adalah tujuan dari Akademi VR46.
Sementara itu, tim milik Valentino Rossi telah mencari pengganti Marini jika nantinya ia memutuskan untuk meninggalkan tim. Fermin Aldeguer menjadi pilihan yang terpilih. Aldeguer sendiri merupakan pembalap Spanyol berusia 18 tahun yang telah menjadi salah satu pembalap terkuat di kelas Moto2. Meskipun demikian, Puig membantah segala jenis kontak dengan Aldeguer atau agennya, Hector Faubel. Namun, kontak antara pihak Aldeguer dan bos VR46 Racing semakin kuat, bahkan dengan tawaran yang disampaikan pada Sabtu.
Dalam situasi ini, Marini juga telah menyiapkan langkahnya jika nantinya ia memutuskan untuk meninggalkan tim VR46 Racing. Meski mungkin ada yang terkejut dengan keputusannya untuk meninggalkan tim saudaranya, namun Marini diyakini melakukan semua yang dia bisa untuk bergabung dengan HRC. Hal ini juga menjadi salah satu insentif yang membuatnya melakukan segala upaya untuk bergabung dengan tim pabrikan. Dengan demikian, semuanya sudah siap untuk Marini bergabung dengan HRC dan menemani Joan Mir di bengkel struktur yang didekorasi dengan warna-warna Repsol.