Pecco Bagnaia, pebalap MotoGP asal Italia, memiliki peluang besar untuk menjadi juara di seri Qatar, terutama pada balapan Sprint. Meskipun menganggapnya sulit, Bagnaia tetap fokus pada performanya sendiri dan tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama dengan rekan setimnya, Enea Bastianini, yang menjadi juara di Malaysia dalam balapan panjang dan tidak ingin mendahuluinya dalam balapan Sprint.
Dari menjadi rekan setim hingga menjadi rival, Bagnaia merasa aneh bahwa sudah tujuh tahun sejak ia dan Bastianini pertama kali bertemu. Bagnaia mengakui bahwa Bastianini adalah seorang pebalap yang luar biasa, dan butuh waktu bagi keduanya untuk berkembang. Meskipun demikian, Bagnaia merasa bangga dengan progres yang mereka capai bersama.
Meskipun memiliki peluang untuk merebut gelar juara, Bagnaia tidak ingin terlalu fokus pada hal tersebut. Baginya, yang penting adalah memperbaiki performa sesi demi sesi, seperti yang dilakukannya di Malaysia. Meskipun menyadari bahwa perbaikan aspal trek akan menjadi tantangan baru, Bagnaia tetap optimis karena sebelumnya ia selalu tampil kompetitif di sirkuit Qatar.
Meskipun saat ini hanya memiliki selisih 14 poin, Bagnaia menyadari bahwa dalam persaingan yang ketat di MotoGP, angka tersebut tidaklah banyak. Ia menyadari pentingnya untuk tetap tenang dan fokus, karena dalam satu akhir pekan, segalanya bisa berubah. Bagnaia yakin bahwa persaingan di MotoGP akan semakin ketat dan menantang.
Bagnaia juga mengungkapkan bahwa ia terbuka untuk bekerja sama dengan Bastianini jika situasi memungkinkan. Meskipun lebih suka berlomba sendiri, Bagnaia menyadari bahwa saatnya mungkin tiba untuk bekerja sama dengan rekan setimnya untuk meraih hasil terbaik.
Menanggapi insiden tabrakan dengan Jorge Martin di Qatar 2022, Bagnaia merasa bahwa insiden tersebut lebih merugikan Martin karena mengakibatkan kerusakan pada seragam balapnya. Meskipun demikian, Bagnaia menganggap bahwa insiden tersebut bukanlah awal yang baik untuk musim balapnya.
Bagnaia menyambut baik perbaikan aspal trek Qatar, karena diyakini bahwa aspal baru akan memberikan lebih banyak daya cengkeram. Namun, ia juga menyadari bahwa kondisi trek yang berbeda akan menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal penggunaan ban.
Dalam dunia balap, berbagi data dengan rekan setim merupakan hal yang umum. Bagnaia juga mengakui bahwa hal tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam tim balap. Meskipun demikian, ia juga menyadari bahwa gaya mengemudi setiap pebalap berbeda-beda.
Menanggapi pertanyaan mengenai strategi balapan, Bagnaia mengaku tidak bisa memastikan apakah balapan akan berlangsung dalam kelompok atau duel satu lawan satu. Dengan kondisi trek yang baru, Bagnaia merasa bahwa segalanya bisa berubah, namun ia berharap dapat terlibat dalam pertarungan sengit seperti yang pernah dilakukan oleh Andrea Dovizioso.
Meskipun banyak orang terkenal yang memberikan dukungan padanya, Bagnaia lebih mengutamakan dukungan dari para penggemar. Baginya, hal tersebutlah yang menjadi motivasi terbesarnya dalam berkompetisi di MotoGP.
Bagnaia merasa bahwa saat ini, MotoGP menjadi lebih hidup dibandingkan sebelumnya. Banyak penonton yang hadir di sirkuit, dan Bagnaia merasa senang dengan hal tersebut. Baginya, MotoGP adalah olahraga terbaik untuk ditonton di dunia balap motor, karena penonton lebih mengutamakan pertunjukan daripada kepribadian pebalap.
Meskipun menyadari adanya tekanan, Bagnaia mencoba untuk menghadapinya dengan sikap yang positif. Baginya, setiap akhir pekan balapan adalah hal yang sama, dan ia hanya fokus pada bagaimana cara tampil sebaik mungkin di lintasan.
Meskipun masih ada kemungkinan untuk merebut gelar juara di seri terakhir, Bagnaia mengakui bahwa hal tersebut sangat sulit terjadi. Baginya, yang terpenting saat ini adalah fokus pada performa balapnya dan mencoba hal-hal baru untuk memahami karakteristik motornya. Bagnaia juga menyadari bahwa tim-tim lain seperti Aprilia atau KTM juga memiliki potensi untuk tampil lebih cepat.
Bagnaia juga menyoroti aturan mengenai tekanan ban yang dianggapnya kurang memuaskan. Meskipun sudah terbiasa, Bagnaia merasa bahwa aturan tersebut bisa menjadi faktor penentu dalam balapan.
Menanggapi pertanyaan mengenai manuver di luar lintasan, Bagnaia mengaku bahwa reaksinya bukan karena memikirkan posisi di klasemen. Baginya, yang terpenting adalah meraih ritme balap yang baik, dan manuver tersebut merupakan bagian dari strategi balapnya.
Terakhir, Bagnaia berjanji bahwa jika berhasil menjadi juara, ia akan lebih fokus untuk merencanakan pernikahannya yang sudah menunggu. Baginya, gelar juara adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, namun ia juga sadar bahwa kehidupan pribadi tidak boleh diabaikan.