Aleix Espargaró, Pembalap MotoGP yang Kontroversial di GP Qatar
Aleix Espargaró menjadi salah satu pembalap yang menjadi sorotan pada akhir pekan di GP Qatar MotoGP. Aksinya dalam sesi latihan bebas kedua, di mana dia menabrak Franco Morbidelli, mengakibatkan dia mendapat hukuman mundur enam posisi di balapan utama, sehingga memulai balapan dari posisi ke-16. Sebelumnya, dia juga ikut dalam balapan sprint dan pada putaran pertama dia terkena benturan dari Miguel Oliveira dan terjatuh. Dia mengalami patah tulang kering kiri yang kecil.
Meskipun begitu, pembalap asal Granollers ini dinyatakan ‘layak’ untuk balapan, dia ikut dalam sesi pemanasan dan turun ke lintasan. Namun, dia akhirnya harus menyerah dan mundur dari balapan. Dia berharap bisa kembali ke lintasan di Valencia untuk menyelesaikan musim ini.
Setelah semuanya selesai, pembalap asal Catalonia ini memiliki kesempatan untuk menjelaskan situasinya dengan lebih baik, karena sehari sebelumnya dia hanya bisa berbicara melalui Instagram. “Versi saya tidak berubah. Tentu saja saya melakukan kesalahan, dan start saya sangat buruk. Tapi saya bisa menjamin bahwa saya tidak bermaksud menabrak helmnya, saya hanya ingin menjauhkannya. Jika Anda hanya melihat bagian akhir dari rangkaian kejadian, saya pantas mendapat hukuman tersebut dan itu sangat buruk. Tapi itu tidak adil karena Franco sudah setahun setengah mengganggu di lintasan, dan di setiap balapan dia mengganggu seseorang. Minggu lalu dia menyebut Marc Marquez anjing dengan isyarat tangan. Saya banyak salah dalam reaksi saya, tapi tidak adil hanya melihat bagian terakhir dari rangkaian kejadian,” paparnya.
Tanggapan yang keras
Pembalap tim Noale tidak menerima bahwa ‘Morbido’ menyebutkan keluarganya dalam balasannya. “Yang sangat mengganggu saya adalah bahwa dalam pernyataannya dia melibatkan keluarga dan anak-anak saya. Dia telah melanggar batas yang sangat suci, itu tidak akan berakhir seperti ini,” tegasnya.
Meskipun mengalami cedera, Aleix percaya bahwa dia akan bisa berkompetisi di Cheste. “Saya akan mencoba, saya akan memberikan segalanya. Patah tulang kering ini parah, tetapi masalahnya adalah pembengkakan. Saraf-saraf penuh dengan darah,” jelasnya.
Dengan peristiwa kontroversial ini, Aleix Espargaró menjadi pembicaraan hangat di dunia MotoGP. Kejadian ini juga menunjukkan betapa pentingnya sikap profesionalisme dan kontrol emosi dalam olahraga balap motor ini. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.