Jorge Martin, Pembalap Pramac Ducati, Mengalami Kesulitan di GP Qatar
Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, mengalami kesulitan dalam meraih posisi ke-10 di GP Qatar pekan lalu. Masalah utamanya adalah kurangnya cengkeraman belakang sejak awal. Hal ini membuatnya kesulitan untuk bersaing dengan pembalap lainnya. Setelah saingannya, Francesco Bagnaia, finis di urutan kedua dan memimpin 21 poin menuju balapan terakhir di Valencia, Martin merasa bahwa gelar juaranya telah ‘dicuri’ oleh Michelin karena ban belakang yang bermasalah. Martin mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada jawaban dari Michelin tentang apa yang salah.
Michelin Belum Memberikan Jawaban yang Jelas
Pada Kamis di Valencia, Martin mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada jawaban dari Michelin tentang apa yang salah dengan ban belakangnya. Namun, pada Jumat (24/11/2023), bos motorsport Michelin, Piero Taramasso, mengatakan bahwa analisis awal terhadap ban tersebut tidak menunjukkan adanya kesalahan dari pihak pabrikan. Namun, ia juga mengatakan bahwa masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apa yang salah. Taramasso juga menegaskan bahwa Michelin merespons masalah ini dengan serius dan tengah melakukan berbagai analisis untuk menemukan akar permasalahan.
Proses Analisis Michelin
Taramasso menjelaskan bahwa Michelin langsung menelepon ke Prancis untuk memeriksa proses pembuatan ban. Mereka ingin memastikan bahwa semua parameter saat pembuatan ban sudah sesuai dan tidak ada masalah kualitas. Hasilnya, semua proses pembuatan ban ternyata sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data dari lintasan. Michelin menerima banyak data yang kontradiktif dari akhir pekan Qatar karena aspal baru di Losail. Hal ini membuat mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada ban Jorge Martin.
Kesimpulan dari Analisis Michelin
Taramasso menyimpulkan bahwa performa Jorge di Qatar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan semua orang. Meskipun demikian, hingga saat ini mereka belum memiliki jawaban yang jelas. Michelin masih memiliki beberapa hipotesis yang berbeda dan akan melakukan beberapa pekerjaan dan analisis lebih lanjut. Mereka juga ingin melihat data dari pembalap lain seperti Pecco untuk membandingkan dengan data yang mereka miliki dari Jorge Martin. Salah satu hal yang sedang mereka kerjakan adalah kompon belakang yang keras karena rentang kompon itu sangat sempit dan berdasarkan penggunaan kompon ini, pembalap bisa mendapatkan performa yang lebih baik atau lebih rendah.
Data Telemetri Michelin
Taramasso juga mencatat bahwa Michelin belum mendapatkan data dari Pramac dan Ducati sejak start Martin. Namun, ia mengatakan bahwa bannya berada dalam suhu dan tekanan yang tepat selama lap pengamatan. Data yang dimiliki Michelin menunjukkan bahwa tekanan ban Martin lebih tinggi dibandingkan dengan pembalap lain di depan dan belakang. Hal ini bisa dijelaskan bahwa pembalap Spanyol itu berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya dari start yang buruk. Michelin tetap fokus untuk menyelesaikan analisis mereka dan berharap dapat memberikan jawaban yang lebih jelas dalam waktu dekat.
Kesimpulan
Dari berbagai pernyataan dan analisis yang dilakukan oleh Michelin, dapat disimpulkan bahwa mereka sedang serius menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh Jorge Martin. Meskipun belum ada jawaban yang jelas, mereka terus melakukan berbagai analisis dan penelitian untuk menemukan akar permasalahan. Semoga dengan kerja keras dan ketelitian yang mereka lakukan, masalah ban belakang yang dialami oleh Jorge Martin dapat segera diatasi sehingga ia dapat kembali bersaing dengan performa terbaiknya di lintasan MotoGP.