Luca Marini, Pejuang Baru Repsol Honda Team
Banyak yang membicarakannya sebagai taruhan yang besar dan berisiko. Namun, Marini tak peduli. Kemungkinan menjadi pebalap resmi Honda di MotoGP tampaknya merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Setelah pengumuman tersebut, pria Italia itu menerbitkan foto-foto di media sosial di mana dia muncul sebagai seorang anak kecil mengendarai motor mini dengan kostum Repsol Honda, seolah menyiratkan bahwa itu adalah sesuatu yang tertulis dalam takdirnya.
Menariknya, langkah tersebut dilakukan pada saat-saat tersulit pabrikan Jepang di kelas utama. Jika saudaranya, Valentino Rossi, melarikan diri dari HRC dua dekade lalu karena tidak merasa dihargai sepenuhnya setelah memenangi tiga kejuaraan dunia bersama mereka, kini Marc Marquez melakukannya untuk keluar dari RC213V yang tidak kompetitif, yang membuat menderita dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, pada titik ini, Honda membutuhkan seorang pilot analitis, yang akan memberikan arahan jelas untuk mencoba mendapatkan kembali daya saing, serta kecepatan. Di paddock, banyak yang melihat Marini sebagai kandidat yang ideal.
“Saya senang karena banyak orang mengatakan hal itu kepada saya,” katanya kepada ‘La Gazzetta dello Sport’. “Saat ini, RC213V bukanlah motor terbaik, tapi saya ingin bekerja dengan tim dan Honda untuk mengembalikannya ke puncak, di tempat yang seharusnya.”
Bahwa orang Jepang telah menunjukkan bahwa mereka menginginkannya di tim Repsol ditunjukkan dengan durasi kontrak dua tahun. Kepastian ini telah menjadi salah satu faktor yang membuat #10 menerima tantangan.
“Honda menjunjung tinggi saya, dua tahun kontrak adalah buktinya. Apalagi saat ini berganti merek itu rumit, Anda harus ingat bahwa banyak balapan yang ‘hilang’,” tambah Marini, yang memulai debutnya dengan skuad barunya dengan catatan waktu terbaik kesepuluh dalam tes pascamusim MotoGP di Valencia.
Pada satu titik, ada juga Ducati versi baru yang tersedia untuk Prima Pramac Racing, tetapi itu tidak pernah menjadi pilihan yang jelas bagi Luca.
“Berada di tim satelit, prioritas saya selalu Mooney VR46. Namun, kami mencoba untuk memiliki motor pabrikan Ducati. Saya merasa seperti pembalap yang kuat, saya ingin berada di level Pecco Bagnaia dan Jorge Martin untuk membuktikan kemampuan saya di lintasan,” tuturnya.
Pada akhir 2003, Rossi meninggalkan motor terkuat di grid untuk bertaruh pada “itik buruk rupa”. Pembalap 26 tahun tersebut menegaskan kalau itu adalah situasi yang sangat berbeda. Kala itu, pembalap #46 adalah bintang MotoGP yang dirayu banyak orang. Sedangkan, Marini masih harus membuktikan banyak hal.
Jelas, dia juga meminta nasihat dari juara dunia sembilan kali itu, meskipun itu adalah pembicaraan khusus. Bagaimanapun, Valentino bukan hanya saudaranya, tetapi juga sosok yang sangat penting dalam manajemen kariernya dan tim tempat dia membalap hingga Minggu lalu.
“Itu… menarik. Kami berbicara banyak tentang dia. Dia adalah orang pertama yang saya hubungi. Sulit untuk berbicara dengannya, perannya sebagai manajemen dan pemimpin tim, saya bingung antara menyadari kesempatan yang bagus dan mengetahui bahwa akan sangat disayangkan jika kehilangannya,” ucapnya.
Meskipun telah meraih dua posisi terdepan dan enam podium pada 2023 antara balapan panjang dan sprint. Menurut banyak orang, Marini terus hidup di bawah bayang-bayang saudaranya, karena ia adalah bagian dari tim “keluarga”.
Namun, dalam petualangan baru ini, dia akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan bisa berdiri sendiri.
“Ini adalah langkah terakhir yang dibutuhkan. Ini adalah proyek saya. Pergi ke tim resmi adalah impian dan tujuan saya. Bagi saya, ini adalah sesuatu yang sangat normal. Menjadi saudara Valentino Rossi tidak mengubah apa pun bagi saya,” ia melanjutkan.
Sebelum penandatanganan kontrak dengan Ducati dari Gresini Racing, Marquez menjelaskan bahwa Honda akan dapat menginvestasikan uang yang akan dihemat dari gajinya untuk pengembangan motor.
“Saya harap begitu. Honda membutuhkan arahan untuk diikuti dan saya berharap bisa menjadi orang yang memberikannya kepada mereka”, Marini menyimpulkan.