Jorge Martín memberikan tinjauan singkat tentang apa yang terjadi pada musim MotoGP 2023 yang baru saja berakhir. Pada kunjungan pertamanya ke acara El Hormiguero, pembalap asal San Sebastián de los Reyes ini juga berani memprediksi apa yang akan terjadi tahun depan di kelas utama Kejuaraan Dunia balap motor. Martín mengakui bahwa dia tidak kehilangan kejuaraan di balapan terakhir. Banyak hal terjadi sepanjang tahun ini, dan meskipun sulit untuk memenangkan kejuaraan karena dia datang ke Valencia dengan keterbelakangan, dia merasa senang dengan pencapaian Top 3 yang menjadi tujuannya di awal musim.
Martinator, yang finis di posisi kedua setelah Pecco Bagnaia (467 poin untuk pebalap Italia dibandingkan dengan 428 poin untuk runner-up Spanyol), juga mengakui bahwa dia menikmati balapan terakhir di Valencia. Namun, dia mengalami masa sulit dari Tailandia hingga Qatar, di mana dia merasa terlalu tegang dan bersikap kasar terhadap timnya. Namun, dia menyadari bahwa dia harus menikmati sisa musim dan mengubah sikapnya.
Pembalap nomor 89 ini kemudian menambahkan bahwa meskipun awalnya sulit, dia kemudian mendapatkan kepercayaan diri dan meraih kemenangan. Meskipun begitu, dia menyadari bahwa sikapnya terhadap timnya tidaklah baik, dan dia menganggap itu sebagai pembelajaran untuk tahun depan.
Martín juga menganalisis insiden yang terjadi di Cheste, di mana dia menabrak Marc Márquez saat mencoba untuk melakukan comeback. Dia merasa menyesal karena insiden tersebut, terutama karena itu merupakan balapan terakhir Márquez bersama Honda. Namun, dia mengungkapkan bahwa Márquez sangat memahami situasi tersebut dan bahkan bertukar helm dengannya setelah balapan.
Selain itu, Martinator juga menyoroti hubungannya dengan Aleix Espargaro, yang merupakan satu-satunya pembalap yang dia anggap sebagai saudara. Dia juga mengakui bahwa meskipun dia telah membuat kemajuan yang signifikan, dia merasa menyesal dengan apa yang terjadi di balapan Indonesia.
Pembalap asal San Sebastián de los Reyes ini juga mengakui bahwa dia harus lebih memikirkan strategi dalam balapan reguler, karena kekuatannya terutama berada di balapan sprint. Namun, dia juga menemukan sisi positif dari kejadian di Qatar, di mana dia harus memberikan semangat kepada timnya setelah hasil yang buruk.
Terakhir, Martín menunjukkan ambisi yang tinggi untuk musim depan, dengan harapannya menjadi juara dunia. Meskipun dia menyadari bahwa persaingan semakin sengit, dia tetap optimis untuk menjadi yang terbaik di tahun mendatang.