Trifulca di MotoGP 2024: Marc Márquez, Ducati, dan Konflik Pabrikan

17023008623102 jpg

Musim 2024 di MotoGP telah memanas di beberapa front. Kedatangan Marc Márquez ke Ducati telah memicu kecemburuan dan kritik dari beberapa pembalap Italia, yang berkisar dari bencana hingga armagedon, tetapi dalam hal olahraga juga terdapat perselisihan. Hal ini terjadi karena pemberian konsesi kepada beberapa merek untuk menyamakan kekuatan, di antaranya sekarang tidak termasuk Ducati, yang pada awalnya pernah mendapatkannya.

Sistem baru yang disetujui dalam pertemuan terakhir di Cheste pada bulan November, pada dasarnya bertujuan untuk membantu Honda dan Yamaha kembali meraih kemenangan, tetapi sekaligus membagi pabrikan menjadi empat kelompok dan seharusnya membatasi sedikit keuntungan Ducati, dengan KTM dan Aprilia di tengah. Ducati berada di kelompok A dan memiliki sedikit ruang untuk meningkatkan motor yang sudah sulit untuk diperbaiki, sementara KTM, misalnya, berada di kelompok C, dengan opsi 50 set ban tambahan dan 6 wildcards (undangan) selama musim, yang kemudian akan meninjau situasi dan menghitung ulang.

Namun, langkah ini tidak disukai di Borgo Panigale yang melihat kedua merek tersebut sebagai pesaing potensial karena Aprilia memenangkan dua balapan besar pada 2023, sementara KTM meraih dua kemenangan cepat dan enam podium. “Saya sangat senang bisa memberikan kesempatan kepada Jepang untuk pulih lebih cepat, tetapi jujur, kami juga memberikan keuntungan kepada Aprilia dan KTM, karena kami memiliki sedikit ban untuk mengembangkan motor selama musim, kami tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam wildcard dan mereka telah memenangkan beberapa balapan musim ini, mereka berjuang untuk memenangkan balapan sepanjang musim. Jadi, bagi saya ini cukup aneh,” ujar Gigi Dall’Igna, direktur jenderal Ducati, yang mengakui mencoba untuk menghalangi konsesi-konsesi tersebut.

Sehingga, seperti Ducati pada masanya juga mendapat bantuan untuk naik ke posisi sekarang melawan motor Jepang yang pada saat itu kuat, KTM telah melompat ke leher. “Jika ada delapan Ducati di lintasan, dengan tiga tim satelit, saya tidak melihat mengapa mereka membutuhkan motor kesembilan di grid, sekarang mereka melukis diri mereka sebagai martir,” kata Pit Beirer, kepala tim KTM, yang juga menyerang Honda, yang masih akan mendapatkan lebih banyak konsesi.

“Honda memenangkan satu balapan pada 2023, kami tidak (mereka memenangkannya dalam balapan sprint). Mengapa kami tidak mendapatkan konsesi baru? Honda seharusnya telah menginvestasikan lebih banyak uang dalam pengembangan motor daripada dalam gaji pembalap,” katanya.

By VR46 Fans

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version