Marc Márquez, pembalap MotoGP terkenal, saat ini sedang mengalami momen yang sangat emosional karena ia harus meninggalkan tim dan merek sepeda motor Honda setelah 11 tahun terakhir. Meskipun ia sudah mencoba motor Ducati di sirkuit Ricardo Tormo de Cheste dengan tim barunya, Gresini, Marc Márquez masih merasakan kesedihan yang mendalam. Bahkan, ia mengaku terkejut melihat para karyawan Jepang menangis saat momen perpisahan tersebut. Bahkan di Jepang, saat menghadiri acara Honda Thanks Day di Motegi untuk mengucapkan terima kasih kepada para penggemar, Marc Márquez juga merasakan momen yang sangat emosional.
Sebagai bentuk perpisahan, tim Repsol Honda menerbitkan sebuah buku yang mengingat kembali momen-momen terbaik Marc Márquez bersama mereka. Buku tersebut juga berisi ilustrasi dari enam gelar juara dunia MotoGP yang diraih oleh Marc Márquez bersama tim Repsol Honda. Dalam buku tersebut, Marc Márquez juga menulis sebuah kata pengantar yang menggambarkan perasaannya secara jujur. Ia mengungkapkan bahwa perjalanannya bersama tim Honda dimulai pada tahun 2012 ketika ia masih berusia 19 tahun. Sejak saat itu, ia tidak sabar untuk mencoba motor dan bergabung dengan tim yang selalu menjadi mimpinya sejak kecil. Bersama-sama, mereka menciptakan ribuan kenangan dan mengalami momen-momen terbaik dan terburuk dalam hidup Marc Márquez.
Marc Márquez juga mengungkapkan bahwa tim Repsol Honda bukan hanya sekadar tim balap baginya, tetapi mereka adalah keluarga. Ia merasa diterima dengan hangat dan menemukan teman, saudara, dan keluarga di dalam tim tersebut. Bahkan, ketika tim Moto2 juga bergabung, keluarga mereka semakin bertambah besar. Mereka menghabiskan lebih dari 200 hari di luar rumah, ribuan jam di bandara dan pesawat, serta berbagi momen baik dan buruk bersama. Semua orang di HRC, baik di dalam maupun di luar lintasan balap, telah memberikan pengaruh besar bagi Marc Márquez.
Tidak hanya itu, Marc Márquez juga menghadapi banyak tantangan dan belajar banyak pelajaran bersama tim Repsol Honda. Mulai dari cedera yang dialaminya sejak tahun 2015, hingga tahun 2020 yang penuh dengan tantangan. Sekarang, ia menghadapi langkah terbesar dan paling sulit dalam kariernya, yaitu meninggalkan kepastian dan keamanan dari sebuah pabrik, tim, dan keluarga tempat ia tumbuh dan berkembang. Meskipun begitu, Marc Márquez berharap suatu hari nanti mereka dapat kembali tersenyum dan menari bersama, seperti yang selalu mereka lakukan selama sebelas tahun terakhir.
Dalam kata-katanya, Marc Márquez juga menegaskan bahwa tim Repsol Honda akan selalu menjadi keluarganya, di mana pun ia berada. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan ikatan emosional yang terjalin antara Marc Márquez dan tim Repsol Honda selama sebelas tahun terakhir. Meskipun ia akan meninggalkan tim tersebut, hubungan emosional dan kenangan indah yang mereka bagikan akan selalu membekas dalam hati dan pikiran Marc Márquez.
Meninggalkan tim dan merek sepeda motor yang telah menjadi bagian besar dari hidupnya selama sebelas tahun bukanlah hal yang mudah bagi Marc Márquez. Namun, ia juga menyadari bahwa kadang-kadang kehidupan memaksa seseorang untuk mengambil risiko dan keluar dari zona nyaman. Dalam hal ini, Marc Márquez sedang menghadapi situasi tersebut. Ia berharap bahwa suatu hari nanti, mereka dapat kembali bersama dan merayakan momen-momen indah seperti yang selalu mereka lakukan selama ini.
Dengan kata-kata yang tulus dan penuh emosi, Marc Márquez mengungkapkan perasaannya tentang momen perpisahan dengan tim Repsol Honda. Hal ini juga memberikan gambaran yang jelas tentang betapa besar pengaruh tim tersebut dalam karier dan kehidupan pribadinya. Meskipun ia akan melangkah ke babak baru dalam kariernya, kenangan dan pengalaman yang ia bagikan dengan tim Repsol Honda akan selalu membekas dalam ingatannya.
