Ustadz Abdul Somad dan Rombongan Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan di Tikungan Sitinjau Lauik.
Tikungan Sitinjau Lauik: Menjadikan Pengalaman Ustadz Abdul Somad sebagai Pelajaran
Tikungan Sitinjau Lauik yang terletak di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat, belakangan ini menjadi sorotan publik. Alasannya, tikungan ini sangat ekstrem dengan sudut kemiringan yang tajam dan menanjak. Baru-baru ini, Ustadz Abdul Somad mencoba menaklukkan tikungan ini dengan mengendarai motor gede (moge) bersama rombongan. Namun, satu anggota rombongannya jatuh dalam perjalanannya sehingga perlu dibantu oleh beberapa relawan.
Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diunggah di akun TikTok @trucksumbar32. Awalnya, video tersebut menunjukkan rombongan moge Ustadz Abdul Somad berhenti di tikungan Sitinjau Lauik hanya untuk berfoto. Namun, ketika melanjutkan perjalanan, salah satu motor BMW R1200GS mengalami kesulitan menanjak dan pengendaranya terjatuh. Beberapa orang tertangkap kamera membantu pengendaranya untuk bangkit.
Tikungan Sitinjau Lauik memang terkenal sulit ditaklukkan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melewatinya. Dibutuhkan pengalaman dan teknik khusus agar bisa melaluinya dengan mulus.
Menanggapi kejadian tersebut, Sony Susmana selaku direktur training Safety Defensive Consultant (SDCI) menekankan bahwa kunci untuk melewati tikungan Sitinjau Lauik, atau tikungan semacam itu, adalah dengan memanfaatkan momentum. Artinya, pengendara harus memahami bagaimana cara memanfaatkan kecepatan dan timing yang tepat untuk melewati tikungan itu.
Situasi ini juga membuat kita menyadari bahwa pengalaman Ustadz Abdul Somad dan rombongannya seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pengendara, terutama bagi para pecinta motor gede. Tikungan ekstrem seperti ini membutuhkan persiapan dan keterampilan khusus sebelum mencobanya. Meski begitu, kejadian ini juga menunjukkan bahwa semuanya bisa belajar dan harus selalu waspada di jalanan.
Momen jatuhnya salah satu anggota rombongan Ustadz Abdul Somad juga menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kita harus memahami bahwa dalam berkendara, selalu ada risiko yang mengintai, terutama saat melintasi jalanan ekstrem seperti tikungan Sitinjau Lauik. Keterampilan dalam mengendalikan motor dan keberanian memutuskan apakah layak atau tidak melewati jalan ekstrem perlu diperhatikan.
Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesiapan diri dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan, terutama jika rutenya melibatkan jalanan ekstrem. Kesiapan bukan hanya dari segi skill mengendarai motor, tetapi juga persiapan fisik, mental, dan teknis dari kendaraan yang akan digunakan.
Kita harus menerima kenyataan bahwa tidak semua rute aman untuk dilalui, apalagi jika rutenya melibatkan tikungan ekstrem seperti Sitinjau Lauik. Keselamatan dan keamanan harus menjadi prioritas utama dalam berkendara, dan keberanian untuk menolak rute berbahaya adalah hal yang bijaksana.
Dari kejadian ini, kita juga diajarkan untuk selalu saling membantu sesama pengendara di jalanan. Kita perlu membangun sikap kepedulian dan gotong royong saat melintasi jalanan ekstrem. Seperti yang terlihat dalam video, sejumlah orang dengan sukarela membantu anggota rombongan Ustadz Abdul Somad yang terjatuh. Inilah contoh nyata bahwa solidaritas di jalan raya sangat dibutuhkan. Saling menolong dan saling memperhatikan adalah kunci untuk menciptakan keselamatan bersama di jalanan.
Akhir kata, kejadian di tikungan Sitinjau Lauik kali ini harus menjadi bahan introspeksi bagi kita semua. Pengalaman Ustadz Abdul Somad dan rombongannya seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya keterampilan, kesiapan, dan saling membantu di jalanan. Mari kita semua belajar dari kejadian ini agar ke depannya kita bisa lebih bijaksana dalam berkendara dan menciptakan jalanan yang lebih aman dan nyaman untuk semua.