Gigi Dall’Igna: Otak di Balik Dominasi Ducati di MotoGP
Gigi Dall’Igna adalah sosok utama yang bertanggung jawab atas dominasi merek Ducati di ajang MotoGP. Sebagai seorang insinyur mekanik asal Italia, Dall’Igna berhasil menciptakan senjata paling kuat dalam ajang balap motor ini. Ditambah lagi, mereka memiliki delapan motor di lintasan, yang berarti mereka memiliki banyak data untuk dikumpulkan dan dibandingkan. Hal ini membuat mereka menjadi lawan yang menakutkan, dan dominasi mereka sepertinya tidak akan berakhir dalam waktu dekat (bahkan mungkin juga tidak dalam waktu menengah).
Lebih dari itu, tim satelit dari Borgo Panigale, yaitu Gresini Racing, telah merekrut Marc Márquez untuk musim 2024. Artinya, mereka akan memiliki motor terbaik (Desmosedici GP), juara bertahan (dan ganda) MotoGP (Pecco Bagnaia), dan pembalap paling berprestasi di grid kelas utama (octocampeón Marc Márquez). Dan jangan lupakan bahwa di tim lain yang terkait dengan Borgo Panigale (Prima Pramac) juga ada Jorge Martín. Sungguh luar biasa…
“Marc adalah salah satu pembalap terbaik sepanjang sejarah. Saya tidak akan mengatakan bahwa keputusannya lebih memuaskan daripada gelar juara dunia, seperti yang ditulis oleh beberapa orang, tetapi memang memuaskan,” kata sang ahli teknis Ducati, dalam wawancara dengan GP Racing. Dan kemudian, otak di balik kesuksesan merek Italia ini menambahkan, “Kami tahu apa arti dari Márquez, kami tahu apa artinya. Tergantung pada kami untuk cukup baik dalam menghadapi situasi ini, seperti yang telah kami lakukan di masa lalu.”
“Odio Acabar Segundo”
Dall’Igna butuh waktu untuk mencapai puncak, tetapi dia jelas tidak ingin terlalu nyaman di sana. “Saya telah memenangkan lebih dari 50 gelar dalam karir saya, sebagian besar dengan Aprilia, dan saya tidak ingin berhenti di situ. Saya benci berada di posisi kedua,” ujarnya dengan jujur.
Akhirnya, insinyur asal Venesia itu mengeluarkan sindiran kepada orang-orang yang mengeluh tentang keunggulan numeriknya di lintasan. “Mereka yang mengkritik kami sekarang adalah orang-orang yang di masa lalu memiliki tim satelit yang hanya mereka lihat sebagai sumber keuntungan. Saya melakukan hal-hal dengan cara yang berbeda, mengintegrasikan tim satelit kami ke dalam sistem kerja kami, menjadikan mereka mitra sejati,” tegas Dall’Igna.
Untuk menyimpulkan, ia memberikan serangkaian kata-kata tajam. “Kami hanya melakukannya lebih baik daripada yang lain. Para pengkritik kami sebaiknya berbicara lebih sedikit dan mulai bekerja,” tandasnya.
—
Dalam dunia MotoGP, dominasi Ducati telah menjadi topik hangat. Berkat kinerja cemerlang Gigi Dall’Igna sebagai otak di balik kesuksesan merek ini, Ducati telah mampu menciptakan senjata paling kuat dan memiliki delapan motor di lintasan. Hal ini tentu saja membuat mereka menjadi lawan yang menakutkan bagi pesaing-pesaingnya.
Dengan merekrut Marc Márquez untuk musim 2024, tim satelit Ducati, Gresini Racing, akan memiliki trio pembalap yang sangat menjanjikan, yaitu Pecco Bagnaia, Marc Márquez, dan Jorge Martín. Kombinasi ini membuat Ducati semakin diunggulkan dalam persaingan MotoGP.
Gigi Dall’Igna sendiri menegaskan bahwa keputusan merekrut Marc Márquez bukanlah hal yang lebih memuaskan daripada gelar juara dunia. Namun, ia sadar akan arti dari kehadiran Márquez dan siap untuk menghadapinya dengan baik, seperti yang telah dilakukannya di masa lalu.
Selain itu, Dall’Igna juga menegaskan bahwa kebencian terbesarnya adalah berada di posisi kedua. Hal ini menunjukkan ambisi dan semangat juangnya untuk terus meraih kesuksesan. Ia juga menegaskan bahwa kritik terhadap keunggulan numerik Ducati di lintasan tidaklah berdasar, karena mereka telah mengintegrasikan tim satelit mereka ke dalam sistem kerja mereka, menjadikan mereka sebagai mitra sejati.
Dengan begitu, dominasi Ducati di MotoGP diprediksi akan terus berlanjut, dan para pesaingnya diharapkan untuk berbicara lebih sedikit dan mulai bekerja lebih keras. Gigi Dall’Igna dan timnya siap untuk terus menunjukkan performa terbaik mereka dan meraih gelar-gelar juara yang lebih banyak di masa depan.