Pengendara Motor Diintai Mata Elang, Diberi Kawalan Polisi Hingga ke Jakarta
Sebuah kejadian menegangkan terjadi ketika seorang pengendara motor yang sedang dalam perjalanan dari Depok menuju Jakarta merasa diintai oleh sekelompok orang. Komunitas media sosial pun heboh dengan video yang diunggah akun Instagram @infodepok_id yang menampilkan pengendara motor tersebut sedang menceritakan pengalaman menyeramkan yang dialaminya.
Dalam video tersebut, pengendara motor tersebut mengaku bahwa motor yang dikendarainya, Honda PCX 160, dibeli secara tunai. Namun, ia merasa dalam bahaya karena merasa diintai oleh sekelompok orang yang terlihat mencurigakan. Tanpa ragu, pengendara motor tersebut langsung memutuskan untuk mendatangi pos jaga di Margonda, Depok.
Tidak tinggal diam, polisi setempat memberikan bantuan kepada pengendara motor tersebut dengan memberikan kawalan hingga ke Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada pengendara motor yang merasa terancam oleh keberadaan mata elang di sekitarnya.
Dalam keterangan dalam video, pengendara motor tersebut menjelaskan, “Beli motor PCX cash mau ditarik modus matel 3 orang. Dibilang motor korban belum lunas. Akhirnya korban inisiatif minta tolong polisi, giring pelaku modus matel ke pospol Juanda Margonda. Pelaku kabur saat diuber balik polisi. Untuk memberikan rasa aman, polisi kawal saya sampai arah Lenteng.”
Aipda Kristianto, salah satu anggota kepolisian yang melakukan pengawalan, mengatakan bahwa pihak kepolisian telah berusaha mendatangi oknum debt collector terkait kejadian tersebut. Meski pelaku mata elang telah meninggalkan lokasi, kepolisian tetap memberikan pengawalan untuk memberikan rasa aman kepada pelapor.
Menurut Aipda Kristianto, “Kemarin kami mendapat aduan secara langsung dari masyarakat yang mendapat ancaman dari orang yang mengaku debt collector. Kronologinya, ketika pelapor melintas di jalan Juanda kendaraan yang dikendarai pelapor tersebut diberhentikan secara paksa oleh orang yang mengaku dari pihak debt collector.”
Kejadian ini pun menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama para pengendara motor yang sering melintasi daerah Margonda, Depok. Kehadiran mata elang atau oknum debt collector di sekitar jalan raya tentu menimbulkan ketakutan dan kecemasan bagi para pengguna jalan.
Dengan kejadian ini, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada terhadap modus-modus perampokan dan kejahatan di jalanan. Memiliki pengalaman pahit dalam kejahatan ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik masyarakat umum maupun pihak kepolisian dalam mengantisipasi dan mencegah tindakan kriminal yang terjadi di jalanan.
Kejadian ini juga menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian untuk lebih proaktif dalam memberikan perlindungan dan pengawalan kepada masyarakat, khususnya para pengendara motor yang kerap menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan di jalanan. Dengan adanya kawalan dari pihak kepolisian, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan ketenangan bagi para pengguna jalan, sehingga mereka dapat melintas dengan tenang dan nyaman tanpa adanya ancaman yang meresahkan.
Masyarakat pun diimbau untuk selalu melaporkan setiap kejadian mencurigakan yang mereka alami kepada pihak berwajib, sehingga penanganan terhadap kasus-kasus kejahatan di jalanan dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam melawan kejahatan merupakan salah satu kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Dengan demikian, kejadian ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk saling mendukung dan bekerjasama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dari segala bentuk tindakan kriminal. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan kita semua dapat melintas di jalanan dengan tenang dan nyaman tanpa harus merasa cemas atau takut akan ancaman kejahatan.