Casey Stoner, Legenda MotoGP yang Menginspirasi
Pada akhir 2012, MotoGP kehilangan salah satu pembalap hebatnya, Casey Stoner. Bersama dengan Jorge Lorenzo, Stoner merupakan satu-satunya pembalap yang mampu menantang Valentino Rossi secara langsung. Kepergiannya meninggalkan kekosongan yang sulit untuk diisi. Casey Stoner, lahir di Southport pada tahun 1985, memutuskan untuk kembali ke rumahnya di Australia pada usia 27 tahun dan hanya sesekali meninggalkannya untuk melakukan tes dengan Honda.
Pada tahun berikutnya, muncul fenomena baru dalam MotoGP, yaitu Marc Marquez. Dalam tujuh musim, Marquez berhasil meraih enam gelar juara, hanya terhenti oleh kemenangan Lorenzo atas Rossi pada tahun 2015 yang penuh kontroversi. Namun, ketika ditanya tentang siapa yang menurutnya merupakan pembalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP, Stoner tidak menyebutkan nama Rossi atau Marquez, meskipun ia pernah bekerja sebagai pembalap uji coba untuk Honda selama beberapa tahun.
Menurut Stoner, “Bagi saya, Giacomo Agostini dan Mick Doohan adalah yang terbaik tanpa ragu. Doohan mungkin tidak dianggap sejajar dengan yang lainnya karena tidak memenangkan sebanyak gelar atau balapan seperti yang lain, tetapi tidak ada yang tahu betapa sulitnya baginya untuk bangkit dari cedera. Saya tidak yakin ada yang bisa sukses seperti dia setelah mengalami hal tersebut. Jadi, bagi saya Mick berada di puncak. Setelah itu, mungkin Anda bisa menyebut Valentino, Marc… Sulit untuk mengatakan.”
Stoner juga memberikan penghormatan kepada Dani Pedrosa, mantan rekan setimnya, yang menurutnya merupakan salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. “Saya pikir yang paling diabaikan yang pernah saya lihat adalah Dani Pedrosa. Ketika Anda berada bersamanya dan memahami apa yang bisa dia lakukan, sebagai orang yang begitu kecil, tidak ada yang bisa memahaminya. Saya sudah terlalu kecil untuk MotoGP. Saya beratnya 59 kilogram dan saya pikir Dani 55/56. Semua orang berpikir bahwa menjadi lebih ringan adalah lebih baik, tetapi motor-motor itu besar, berat, dan kuat. Anda tidak begitu stabil ketika Anda kecil. Bagi saya, luar biasa apa yang bisa dilakukan Dani. Berlomba bersamanya sepanjang karir saya, tidak ada yang bisa memahami seberapa cepatnya dia.”
Melalui pernyataan-pernyataan tersebut, Casey Stoner memberikan pandangannya tentang siapa yang menurutnya merupakan pembalap terbaik dalam sejarah MotoGP. Meskipun tidak mencantumkan nama Valentino Rossi atau Marc Marquez, Stoner memberikan penghargaan kepada Giacomo Agostini, Mick Doohan, dan Dani Pedrosa sebagai pembalap-pembalap yang menurutnya layak mendapat tempat di puncak sejarah MotoGP.
Pandangan Stoner ini tentu saja menarik untuk diperbincangkan di kalangan penggemar MotoGP. Bagi banyak orang, Rossi dan Marquez mungkin menjadi pembalap terbaik yang pernah ada, tetapi melalui perspektif Stoner, kita dapat melihat bahwa ada banyak pembalap lain yang juga pantas mendapat pengakuan atas prestasi dan kontribusi mereka dalam dunia MotoGP.
Dengan begitu, kita dapat melihat bahwa setiap orang memiliki pandangan dan penilaian yang berbeda-beda terhadap siapa yang layak dianggap sebagai yang terbaik. Hal ini juga menunjukkan bahwa dunia MotoGP memiliki sejarah yang kaya dengan banyak pembalap hebat yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan olahraga balap motor ini.
Melalui pandangan Casey Stoner, kita dapat lebih menghargai keragaman pendapat dan sudut pandang dalam menilai siapa yang merupakan yang terbaik dalam sejarah MotoGP. Meskipun tidak semua orang setuju dengan pandangannya, namun kita harus menghormati pengalaman dan penilaian dari seorang legenda MotoGP seperti Casey Stoner.