Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi pabrik mobil listrik VinFast di Vietnam. Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi melihat produksi mobil listrik hingga merasakan sensasi duduk berada di balik kemudi mobil listrik VinFast. Dalam video yang dibagikan di akun YouTube Sekretariat Presiden terlihat Presiden Jokowi melihat berbagai proses perakitan mobil listrik, antara lain pemasangan baterai mobil listrik. Selanjutnya ditampilkan beberapa lini mobil listrik VinFast, mulai dari VF e34 putih, VF7 hitam hingga VF8 merah. Dalam klip lain, Presiden Jokowi juga sempat mencoba sensasi duduk di balik kemudi mobil listrik VinFast kelir putih.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto, dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi turut menemani kunjungan Presiden Jokowi ke pabrik VinFast. Sementara itu, hadir juga dari pihak VinFast antara lain CEO VinGroup Nguyen Viet Quang, Deputy CEO VinFast Pham Nhat Quan Ang, Head of VinFast Factory Trunh Vanh Ngan, dan General Assembly Manager Hong Sia.
“Ini merupakan industri yang perkembangannya sangat pesat sekali dan akan berinvestasi di Indonesia secepatnya,” kata Jokowi dikutip dari Sekretariat Presiden, Minggu (14/1/2024). Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya bahwa kehadiran VinFast di Indonesia bisa mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Menurutnya, hal ini diharapkan dapat membangun sebuah ekosistem kendaraan listrik dan disambungkan dengan industri baterai listrik sehingga Indonesia bisa memiliki ekosistem besar dalam industri ini.
VinFast menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim usaha yang kondusif. Hal ini yang membuat VinFast berminat untuk menggelontorkan dana pada tahap awal pembangunan pabrik senilai US$ 200 juta atau Rp 3,1 triliun mulai tahun ini. Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita juga menjelaskan lebih lanjut bahwa VinFast sedang mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Diperkirakan kebutuhan lahan yang dibutuhkan sekitar 240 hektare. Kapasitas pabrik VinFast sendiri mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak seribu hingga 3 ribu orang. Menurut rencana, pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Rencana pengenalan mobil VinFast sebelumnya telah disampaikan dalam dokumen F1 (Form F-1) atau Registration Statement di US Securities and Exchange Commissions. VinFast bahkan telah memberikan bocoran mengenai model mobil listrik setir kanan yang akan mulai dijual di Indonesia tahun 2024. Di Vietnam, VF e34 ditawarkan dengan dua skema yakni dengan baterai atau sistem sewa baterai. Harga dengan baterai dijual sekitar 528 jutaan, sedangkan sistem sewa dijual sekitar Rp 452 juta dengan biaya bulanan rental baterai sekitar Rp 1,2 jutaan.
Model selanjutnya yang akan dibawa ke Indonesia tahun depan adalah VF 5. Mobil itu punya gaya ala SUV compact namun lebih kecil dari VFe34. Mobil itu punya ukuran 3.967 mm, lebar 1.723 mm, dan tinggi 1.578 mm. VF5 memiliki kapasitas baterai 37,23 Kwh dengan waktu pengecasan dari 10 hingga 70 persen hanya 30 menit. Mobil ini diklaim bisa mengeluarkan tenaga 134 hp dan torsi 135 Nm. Di atas kertas VF5 bisa menempuh jarak lebih dari 300 kilometer. VF 5 dijual di Vietnam dengan harga sekitar Rp 291 jutaan. Selain kedua mobil tersebut, VinFast juga berencana memasukkan mobil VF 6 dan VF 7. Kedua mobil itu bentuknya sama-sama mengusung model SUV.
Melalui kunjungan dan rencana investasi dari VinFast, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri otomotif di Indonesia. Jokowi pun telah mendukung hal ini dengan memberikan apresiasi terhadap rencana investasi dan keikutsertaan VinFast dalam mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Semoga dengan adanya investasi ini, industri otomotif Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat global.