Isuzu D-Max 2023: Tantangan Euro5 dan Perbaikan Kualitas BBM

tak cuma buat tambang isuzu d max 19 juga oke buat bertualang 11 169 jpeg

Isuzu D-Max 1.9, Pilihan Kendaraan Niaga dengan Standar Emisi Euro4

Isuzu D-Max 1.9 menjadi salah satu pilihan kendaraan niaga yang memiliki teknologi Euro4, meskipun tantangan distribusi masih menjadi hambatan di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Yusak Kristian Solaeman saat konferensi pers di Jakarta Pusat. Menurutnya, meskipun teknologi Euro5 sudah siap, namun tantangan distribusi Euro4 yang belum merata di Indonesia masih menjadi kendala yang harus diatasi.

Standar emisi Euro4, yang awalnya dijadwalkan untuk diterapkan pada April 2022, sebenarnya telah tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Namun, pandemi COVID-19 membuat pemerintah terpaksa mengundurkan penerapan regulasi tersebut. Indonesia memang tergolong negara yang lambat dalam menerapkan standar Euro4, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand, Singapura, dan Filipina.

Permasalahan distribusi Euro4 menjadi ancaman bagi produk Isuzu, karena apabila standar bahan bakar tidak tersedia secara merata, maka kendaraan dengan teknologi Euro4 tidak akan dapat mencapai emisi yang lebih baik. Meskipun demikian, Isuzu sudah siap dengan teknologi mesin Euro5, tetapi hal ini memerlukan perbaikan dari sisi distribusi hingga kualitas bahan bakar.

Selain distribusi yang belum merata, kualitas bahan bakar juga menjadi perhatian penting dalam penerapan standar emisi Euro4. Bahan bakar diesel berstandar Euro4 di Indonesia, yang disediakan Pertamina melalui jenis Dexlite dan Pertamina Dex, memiliki Cetane Number (CN) yang lebih tinggi dari Bio Solar. Kandungan sulfur dalam bahan bakar juga menentukan kualitasnya, semakin rendah kandungan sulfur, maka bahan bakar tersebut akan lebih ramah lingkungan.

Meskipun standar emisi Euro4 telah diterapkan sejak Oktober 2018 untuk kendaraan bensin, dan dijadwalkan untuk mesin diesel pada April 2021, namun tantangan distribusi dan kualitas bahan bakar yang belum merata di seluruh daerah membuat penerapan standar emisi Euro4 di Indonesia tetap menghadapi kendala yang besar.

Dalam upaya peningkatan kualitas bahan bakar, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, juga menegaskan bahwa pemerintah akan membuat kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sesuai dengan standar Euro5. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah dalam menangani polusi udara, yang menjadi masalah lingkungan yang perlu segera ditangani.

Selain peningkatan kualitas bahan bakar, salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan kendaraan listrik. Luhut mengungkapkan bahwa kendaraan listrik akan menjadi salah satu solusi dalam menangani polusi udara. Dengan demikian, diharapkan bahwa implementasi standar emisi Euro4 maupun Euro5 akan dapat membantu mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor, sehingga kualitas udara di Indonesia dapat menjadi lebih baik.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan standar emisi Euro4, termasuk distribusi dan kualitas bahan bakar yang belum merata, diharapkan pemerintah dan produsen kendaraan niaga dapat bekerja sama dalam menyelesaikan kendala-kendala tersebut. Dengan demikian, pencapaian emisi yang lebih baik dapat diwujudkan, demi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Seiring dengan perkembangan teknologi kendaraan, perbaikan infrastruktur distribusi, serta peningkatan kualitas bahan bakar, diharapkan implementasi standar emisi Euro4 maupun Euro5 dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version