Casey Stoner, Juara Dunia MotoGP yang Berbicara Terbuka tentang Honda
Casey Stoner, juara dunia MotoGP sebanyak dua kali, pada tahun 2007 dengan tim Ducati dan tahun 2011 dengan tim Repsol Honda, baru-baru ini memberikan pernyataan menarik kepada Gazzetta dello Sport. Dalam pernyataannya, Stoner mengulas situasi sulit yang dihadapi oleh pabrikan motor Jepang tersebut, terutama setelah kepergian Marc Marquez. Marquez sendiri akan berlaga dengan tim Gresini Racing musim ini, dan akan menggunakan senjata paling kuat di kejuaraan, yaitu motor Ducati. Namun, motor yang akan digunakan Marquez bukanlah motor paling canggih. Ia akan menggunakan GP23, motor yang juga digunakan oleh Pecco Bagnaia dan Jorge Martin di musim sebelumnya.
Sebenarnya saya tidak menyangka bahwa Marc akan meninggalkan Honda, tapi saya mengerti mengapa dia pergi. Dengan semua komponen tambahan di motor, sangat sulit untuk memahami apakah kesalahan ada di pihak Honda atau Marquez. Pindah ke Ducati berarti saya akan langsung berhadapan dengan lawan yang selama ini saya lawan, dan saya ingin melihat apakah saya juga bisa membuat perbedaan di sana. Menurut saya, keputusan Marc untuk pergi bukanlah keputusan yang salah, dan saya rasa dia juga meninggalkan pintu terbuka untuk kembali ke HRC jika ada perubahan di Honda,” ujar Stoner.
Stoner juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyindir Honda. “Alasan utama saya meninggalkan Honda adalah karena mereka tidak mendengarkan saya. Ada saat-saat di mana tim Marquez mulai mengabaikan saran-saran saya. Saya mencoba memberi peringatan kepada mereka, bahwa jika mereka hanya mengikuti perkembangan Marquez, maka hanya dia yang mampu mengendarai motor itu, dan kecelakaan akan sering terjadi. Dan saya benar, seperti yang ditunjukkan oleh hasil di tahun 2015, tapi mereka tidak mau mendengarkan saya dan malah memutuskan untuk menjauhkan saya,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Stoner juga memberikan kritik kepada pabrikan motor Jepang tersebut. “Honda telah mendapatkan reputasi buruk selama bertahun-tahun, sehingga akhirnya semua orang ingin pergi. Jika mereka bisa dengan mudah memenangkan balapan di Austin (kemenangan oleh Alex Rins), mengapa mereka tampil buruk sampai akhir tahun? Sangat aneh bahwa mereka memiliki begitu banyak kekurangan meskipun mampu meraih kemenangan. Cedera Rins dan kesulitan Marquez tidak membantu, itu jelas,” tambahnya.
Dari pernyataan Stoner, terlihat bahwa kepergian Marquez dari Honda memang menimbulkan dampak yang cukup besar. Stoner sendiri adalah sosok yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam dunia balap motor, sehingga pernyataan dan analisisnya tidak bisa dianggap enteng. Hal ini juga menunjukkan bahwa persaingan di dunia MotoGP tidak hanya terjadi di lintasan balap, tetapi juga di balik layar antara pembalap, tim, dan pabrikan motor.
Stoner juga memberikan pandangan yang menarik mengenai dinamika hubungan antara pembalap dan tim, serta bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kinerja dan hasil di lintasan. Pengalamannya sebagai juara dunia dua kali tentu memberikan bobot yang kuat pada pernyataan-pernyataan yang ia sampaikan, sehingga tidak heran jika pernyataan Stoner ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar MotoGP.
Dari pernyataan Stoner, juga terlihat bahwa keputusan Marquez untuk pindah ke Ducati memang tidaklah sembarangan. Ia memiliki alasan yang kuat dan juga melihat potensi besar yang dimiliki oleh tim Ducati. Hal ini juga menunjukkan bahwa para pembalap MotoGP tidak hanya memperhatikan kemampuan motor yang mereka kendarai, tetapi juga kesiapan dan kemampuan tim untuk mendukung mereka dalam meraih hasil yang maksimal.
Selain itu, kritik yang disampaikan oleh Stoner terhadap Honda juga menunjukkan bahwa pabrikan motor tersebut memang tengah mengalami tekanan besar, baik dari dalam maupun dari luar. Dengan reputasi yang buruk dan kinerja yang dinilai tidak konsisten, Honda tentu harus segera melakukan evaluasi mendalam terkait strategi dan langkah-langkah yang akan diambil ke depan. Kritik yang disampaikan oleh Stoner dapat menjadi pemicu untuk Honda untuk melakukan perubahan yang lebih baik ke depannya.
Dengan demikian, pernyataan Casey Stoner ini tidak hanya sekadar menjadi gosip hangat di dunia MotoGP, tetapi juga menjadi bahan refleksi bagi pabrikan motor, tim, dan pembalap untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Semua pihak harus mampu belajar dari pengalaman dan pandangan orang-orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam dunia balap motor, seperti Casey Stoner. Dengan demikian, MotoGP dapat terus berkembang dan memberikan hiburan yang lebih baik bagi para penggemarnya.