Menghindari Aquaplaning Saat Berkendara di Jalan Tol
Kijang Innova nyaris terguling usai menyalip dalam kecepatan tinggi di tol. Ini pelajaran agar kejadian tersebut tak terulang di kemudian hari. Kijang Innova yang melintir sebanyak 3 kali hingga nyaris terguling di ruas Tol Sidoarjo. Sebelum melintir, Innova itu menyalip dari sisi kiri dan tampak melaju dengan kecepatan tinggi. Setelah melewati mobil yang disalip, Innova itu kemudian melintir ke kanan, ke kiri, dan ke kanan lagi. Beruntung mobil tidak sampai terguling dan pengendara bisa kembali melanjutkan perjalanan.
Dari insiden itu, ada satu pelajaran yang bisa dipetik agar tak terulang di kemudian hari. Terutama ketika kamu berkendara di permukaan jalan yang basah. Adapun fenomena yang dialami Kijang Innova itu disebut juga aquaplaning. Untuk diketahui, aquaplaning merupakan salah satu penyebab kecelakaan dan bisa berdampak sangat fatal.
Aquaplaning merupakan sebuah fenomena di mana ban mobil kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi. Efeknya, mobil serasa melayang di atas air. Meski sangat berbahaya, kondisi seperti ini bisa diantisipasi. Menurut Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia), Sony Susmana, ketika berkendara saat kondisi hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, lalu pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar. Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama. Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung.
Selain itu, saat melewati genangan air, antisipasinya adalah dengan mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip. Sony juga menjelaskan, apabila terjadi kondisi selip, Anda dapat coba merasakan kondisi selip terjadi pada roda bagian depan atau roda belakang. Apabila selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan steer secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.
Namun, bila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar steer sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan banting steer agar mobil berputar pada porosnya. Tapi yang perlu tetap diingat, tingkat keberhasilannya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi.
Dari situasi yang terjadi pada Kijang Innova, kita bisa melihat bahwa aquaplaning merupakan kejadian yang bisa terjadi pada siapa pun ketika berkendara di jalan tol yang basah. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati saat mengemudi, terutama saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat.
Perlu diingat bahwa melakukan manuver yang berisiko tinggi saat berkendara di jalan tol bisa berujung pada kecelakaan fatal. Karena itu, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengurangi kecepatan, memastikan kondisi mobil dan ban, serta selalu mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku.
Dengan demikian, kita bisa menjadi pengendara yang lebih aman dan bertanggung jawab dalam mengantarkan diri dan penumpang ke tempat tujuan. Hal ini juga menjadi bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Kesadaran akan risiko aquaplaning adalah langkah awal yang sangat penting untuk menghindari kecelakaan di jalan tol. Dengan mengikuti saran dari para ahli dan selalu berhati-hati, kita dapat meminimalisir risiko aquaplaning dan menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya. Semoga dengan semakin banyaknya kesadaran akan bahaya aquaplaning, kecelakaan di jalan tol dapat diminimalisir dan keamanan berkendara dapat terjamin.