Kendala Tes MotoGP: Batasan Ban dan Keterbatasan Pembalap

alex rins yamaha factory racin jpg

Uji coba MotoGP merupakan momen yang sangat penting bagi para pabrikan untuk menguji performa motor dan ban mereka sebelum memasuki musim balap yang sesungguhnya. Namun, tes ini juga dibatasi oleh aturan yang ketat, terutama dalam hal jumlah ban yang tersedia untuk pengujian sepanjang tahun. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pembalap, terutama karena ban yang digunakan sangat mempengaruhi performa mereka di lintasan.

Tes yang dapat dilakukan oleh para pabrikan sangat dibatasi di MotoGP. Terlepas dari tes pra-musim dan tes yang dijadwalkan setelah balapan tertentu, merek-merek Eropa hanya dapat berkendara dengan pembalap penguji mereka di tiga sirkuit yang telah disetujui sebelumnya. Yamaha dan Honda memiliki lebih banyak kebebasan karena konsesi sehingga dapat berkendara di semua lintasan kejuaraan dan dengan pembalap utama mereka, meski tetap ada batasan tertentu.

Menurut data yang dihimpun, ada batasan jumlah ban yang tersedia untuk pengujian sepanjang tahun, dengan Ducati memiliki 170 ban dan merek-merek Jepang diberi 260 ban. Hal ini tentu menjadi pertimbangan serius bagi para pembalap dan tim dalam mengatur strategi pengujian mereka.

Francesco Bagnaia, pembalap asal Italia, mengeluhkan pengalaman uji coba pertamanya yang terganggu oleh kecelakaan di pagi harinya. “Ban yang saya gunakan saat kecelakaan menjadi dingin dan saat saya memanaskannya, ban tersebut tidak bekerja seperti yang saya harapkan,” ungkapnya dalam wawancara dengan situs resmi MotoGP. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya performa ban dalam pengujian, dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi hasil dari uji coba tersebut.

Selain itu, Brad Binder juga merasa bahwa kuota ban yang tersedia baginya untuk pekan ini terlalu sedikit. “Anda hanya bisa melakukan 24 lap dengan ban dan ketika ban rusak setelah 15 lap, Anda kehilangan waktu di sepuluh lap terakhir,” jelas pembalap KTM itu. Hal ini menunjukkan bagaimana pembatasan jumlah ban dapat memengaruhi strategi pengujian dan hasil akhir dari uji coba MotoGP.

Pembalap Yamaha, Alex Rins, juga merasa terbatas dalam mengendarai motornya karena sedikitnya jumlah ban yang tersedia. Ia terkadang harus menggunakan ban yang sudah terlalu aus, sehingga tidak bisa menyesuaikan program karena harus menghemat ban untuk sisa tes. “Kami menghabiskan ban dengan 26 lap (dengan set yang sama),” ujar pembalap Spanyol itu setelah hari pertama di lintasan minggu ini. Hal ini menunjukkan bagaimana pembatasan jumlah ban dapat memengaruhi performa pembalap dan tim dalam mengatur strategi pengujian mereka.

Dari data yang dihimpun, terlihat bahwa pembatasan jumlah ban yang tersedia untuk pengujian di MotoGP memiliki dampak yang signifikan bagi para pembalap dan tim. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pabrikan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengoptimalkan pengujian mereka dalam batasan yang ada. Dengan demikian, penting bagi pabrikan untuk terus melakukan inovasi dalam hal pengembangan ban dan strategi pengujian, sehingga mereka dapat tetap bersaing secara kompetitif di lintasan balap.

By Dita

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version