Quartararo dan Morbidelli: Kedekatan dan Perbedaan di Balik Garasi

1707793779 franco morbidelli yamaha facto jpg

Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo: Kedekatan di Luar Sirkuit, Jarak di Dalam Sirkuit

Pembalap MotoGP, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli, memiliki hubungan yang unik di luar sirkuit balap. Namun, di dalam sirkuit, jarak antara keduanya terlihat jelas. Quartararo memulai debutnya di MotoGP pada 2019 bersama Morbidelli di skuad Yamaha SRT.  Pembalap asal Prancis itu dipromosikan ke tim pabrikan sejak awal musim 2021, saat ia meraih gelar pertamanya dan sejauh ini menjadi satu-satunya mahkota juaranya. Morbidelli dipertemukan kembali dengan Quartararo pada 2022, saat pembalap Italia itu juga mendapatkan posisi di tim pabrikan. Keduanya membalap bersama hingga tahun lalu ketika Morbidelli kehilangan tunggangannya dan digantikan oleh Rins. Pembalap Italia itu, yang merupakan anggota VR46 Academy milik Valentino Rossi, akan bermitra dengan runner-up MotoGP 2023, Jorge Martin, di Pramac Ducati.

Morbidelli absen pada tes pramusim pertama di Sepang pekan lalu setelah kecelakaan yang dialaminya saat berlatih di Portimao bulan lalu. Ia juga akan absen di tes Qatar yang menjadi penutup pramusim sebelum balapan dimulai di Losail pada 8-10 Maret. Selama empat tahun menjadi rekan setim, jarak antara Quartararo dan Morbidelli terlihat jelas. Sebagian karena kepribadian mereka yang berbeda, dimana pembalap asal Prancis itu lebih ekstrovert dibandingkan dengan tandemnya. Di Sepang, pembalap bintang Yamaha ini berbagi garasi dengan Rins. Keramahan pembalap Spanyol membuat Quartararo bisa lebih dekat. Selain itu, mereka juga tinggal di Andorra.

“Dengan Alex, saya merasa sangat baik,” kata Quartararo kepada Motorsport.com saat jeda pada hari terakhir tes MotoGP di Malaysia. “Pada dasarnya saya lebih banyak berbicara dan melakukan kontak dengannya dalam tes dibandingkan dengan Morbidelli dalam empat tahun terakhir. Memang seperti itu, itulah yang saya pikirkan dan itulah kenyataannya.” Ia menambahkan, “Senang rasanya bisa pergi ke sisi lain garasi dan berbicara secara alami. Sebelumnya, ketika Franco ada di sana, saya tidak berani. Dengan Alex, kami memiliki rivalitas, ia ingin mengalahkan saya dan saya ingin mengalahkannya. Tapi saya lebih suka mengalahkannya dengan menjadi yang pertama dan dia yang kedua daripada finis di urutan ke-10 dan ke-11. Kami memiliki gaya berkendara yang, meski tidak sama, berarti masalah yang kami hadapi juga sama. Quartararo mengakhiri tes Sepang dengan catatan waktu terbaik yang membuatnya terpaut 0,8 detik dari pembalap tercepat, Francesco Bagnaia, dan unggul 0,4 detik dari Rins.

Dari data dan informasi di atas, kita bisa melihat bahwa hubungan antara Quartararo dan Morbidelli di luar sirkuit sangat berbeda dengan hubungan mereka di dalam sirkuit. Meskipun mereka tinggal di tempat yang sama dan berbagi garasi, Quartararo lebih dekat dengan Rins dan memiliki lebih banyak interaksi dengan pembalap Spanyol itu daripada dengan Morbidelli. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan kepribadian antara keduanya, dimana Quartararo lebih ekstrovert sementara Morbidelli mungkin lebih tertutup. Selain itu, Quartararo juga menyebut bahwa ia lebih berani berbicara dan berinteraksi dengan Rins daripada dengan Morbidelli selama empat tahun terakhir.

Meskipun demikian, Quartararo juga memberikan pengakuan bahwa ia senang bisa berbicara secara alami dengan Rins dan merasa bahwa mereka memiliki rivalitas yang sehat di dalam sirkuit. Mereka memiliki gaya berkendara yang berbeda namun memiliki masalah yang sama, dan Quartararo lebih suka mengalahkan Rins dengan menjadi yang pertama daripada finis di urutan ke-10 dan ke-11. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Quartararo lebih dekat dengan Rins di luar sirkuit, persaingan di dalam sirkuit tetap menjadi prioritas utama bagi pembalap asal Prancis itu.

Dari sini, kita dapat melihat bahwa hubungan antara pembalap MotoGP di luar sirkuit tidak selalu mencerminkan hubungan mereka di dalam sirkuit. Meskipun Quartararo lebih dekat dengan Rins di luar sirkuit, persaingan di dalam sirkuit tetap menjadi fokus utamanya. Ini menunjukkan bahwa dalam dunia balap, hubungan antar pembalap bisa sangat dinamis dan kompleks, tergantung pada situasi dan kondisi tertentu.

By Dita

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version