Yamaha sangat antusias menyambut kedatangan Max Bartolini. Sebagai mantan insinyur Ducati, Bartolini dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat membawa revitalisasi bagi pabrikan Jepang tersebut. Namun, perpisahan Max Bartolini dengan Ducati sangat menyakitkan bagi Gigi Dall’Igna, yang merasa kehilangan tangan kanannya sekaligus seorang teman. Dall’Igna mengungkapkan kekecewaannya atas kepergian Bartolini, namun ia juga menyadari bahwa Yamaha memberikan kesempatan yang tidak bisa ditolak bagi Bartolini.
Dall’Igna juga mengakui bahwa Bartolini telah mengambil langkah penting dalam kariernya, sehingga ia memahami keputusan Bartolini untuk menerima tawaran dari Yamaha. Meskipun kekecewaan yang dirasakan, Dall’Igna sadar akan kesempatan yang ditawarkan kepada Bartolini dan ia sangat memahami mengapa Bartolini menerima tawaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Dall’Igna memiliki pemahaman yang mendalam terhadap situasi yang dihadapi oleh Bartolini.
Yamaha sendiri sangat senang dengan perekrutan Bartolini. Penunjukan Bartolini, yang dilakukan tak lama setelah penunjukan Marco Nicotra, ahli aerodinamika yang juga berasal dari Ducati, merupakan jawaban atas tuntutan Fabio Quartararo. Quartararo sendiri telah lama meminta perubahan dalam cara kerja tim Yamaha, dan kedatangan Bartolini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim tersebut.
Keistimewaan pabrikan Jepang adalah khusus dan itu, sebagian, karena kecurigaan mereka terhadap apa pun yang tidak berasal dari filosofi mereka sendiri, Jepang. Para petinggi Yamaha setuju dengan hal ini, dan itulah sebabnya mereka menempatkan Bartolini sejajar dengan Kazuhiro Masusa, pemimpin proyek M1 yang baru. Keduanya melapor kepada Takahiro Sumi, manajer umum divisi balap konstruktor, namun dengan posisi yang sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa Yamaha memberikan posisi yang penting bagi Bartolini dalam pengembangan M1.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah Yamaha akan benar-benar mempertimbangkan masukan dari Bartolini dalam pengembangan M1. Quartararo sendiri menyatakan bahwa jika Yamaha mengontrak dua pembalap tingkat tinggi seperti Max dan Marco, mereka harus mempercayai mereka dan membiarkan mereka bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa Quartararo memiliki keyakinan besar terhadap kemampuan Bartolini dalam pengembangan motor.
Ducati sendiri setuju dengan pendapat Quartararo, bahwa tidak masuk akal jika mereka tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman Bartolini. Davide Tardozzi, manajer tim Ducati, mengungkapkan bahwa Yamaha harus mendengarkan masukan dari Bartolini, dan jika hal ini terjadi, Bartolini akan segera berada di puncak. Namun, jika Bartolini yang harus beradaptasi dengan Yamaha, itu akan menjadi kesalahan besar. Hal ini menunjukkan bahwa Bartolini dianggap memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan motor.
Dengan demikian, kedatangan Max Bartolini di Yamaha diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim tersebut. Dukungan dari pihak Yamaha dan keyakinan dari para pembalap menunjukkan bahwa Bartolini dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga dalam pengembangan motor. Semoga dengan kedatangan Bartolini, Yamaha dapat meraih kesuksesan yang lebih besar di ajang balap MotoGP.