Marc Márquez, pembalap MotoGP dari Spanyol, merasa puas dengan hasil latihan terakhirnya di tes Qatar. Meskipun hanya finis di posisi keempat, ia merasa lebih dekat dengan para pembalap terbaik. Namun, ia juga mengakui bahwa masih ada perbedaan level antara dirinya dengan para pembalap papan atas. Selain itu, Márquez juga menjelaskan mengenai kejadian jatuhnya saat menggunakan motor Ducati.
Hari itu, Márquez merasa bahwa tidak ada rahasia khusus dalam persiapan pra-musim. Ia sudah merencanakan untuk mengambil langkah demi langkah tanpa terburu-buru. Meskipun terkadang jaraknya masih terpaut jauh, ia harus memahami setiap langkah yang diambil karena ini adalah motor baru baginya. Namun, hari itu adalah hari yang tepat untuk mengambil langkah berikutnya dan meningkatkan risiko. Terutama saat mencoba untuk memperbaiki waktu putaran, ia merasa lebih dekat. Dalam sesi latihan yang panjang, ia juga menggeber motornya dengan baik. Meskipun ada masalah dengan transponder-nya yang membuatnya tidak mendapatkan waktu yang akurat, Márquez merasa puas dengan hasilnya. Meskipun ia mengalami jatuh untuk pertama kalinya, ia menganggap hal tersebut wajar karena ia sedang mengambil risiko yang lebih tinggi. Meskipun demikian, ia tetap merasa senang dengan hasilnya. Meskipun masih ada tiga atau empat pembalap, bahkan mungkin lima, yang lebih cepat darinya, Márquez optimis bahwa ia bisa terus belajar dari mereka.
Márquez juga menjelaskan mengenai kejadian jatuhnya. Ia mengakui bahwa tentu saja tidak ada pembalap yang ingin jatuh, namun ia sudah merasakan bahwa motornya mulai bergerak ke arah yang salah sebelum kejadian tersebut terjadi. Ia juga menjelaskan bahwa rencananya adalah melakukan sesi latihan panjang selama 12 putaran, namun ia ingin menaikkan levelnya saat tersisa lima putaran lagi. Namun, ia menyadari bahwa mungkin ia telah melampaui batas dari motor tersebut. Hal ini membuatnya jatuh di tikungan keempat. Márquez merasa penting untuk memahami hal ini, karena sebelumnya ia hanya mengendarai motor dengan santai dan stabil tanpa mengejar waktu terbaik. Namun, dalam balapan, ia menyadari bahwa untuk menjadi lebih kompetitif, ia harus bisa mendekati waktu terbaik para pembalap papan atas.
Selain itu, Márquez juga mengungkapkan bahwa kondisi fisiknya dalam keadaan baik. Meskipun ia telah menjalani operasi kecil di lengan bawahnya, ia merasa bahwa kondisinya sudah pulih dengan baik. Meskipun rencananya adalah melakukan sesi latihan panjang selama 18-20 putaran, namun ia terpaksa menghentikan latihannya karena ada bendera merah di tengah sesi latihan. Namun, Márquez menyadari bahwa ia harus lebih berhati-hati dengan lengan yang pernah menjalani empat kali operasi. Meskipun demikian, ia merasa cukup percaya diri untuk menjalani pra-musim dengan normal di Malaysia dan Qatar. Ia merasa bahwa jika rencananya adalah melakukan 20 putaran, itu artinya ia merasa dalam kondisi yang baik.
Márquez juga mengakui bahwa ia masih harus belajar banyak dalam mengendarai motor Ducati. Ia merasa bahwa ini adalah pembelajaran baru baginya, terutama dalam hal bagaimana cara menyalip pembalap lain. Terkadang, ia masih lupa untuk menggunakan perangkat yang ada di motornya karena motor ini memiliki cara kerja yang berbeda. Dalam sesi latihan panjang, ia juga sempat lupa untuk mengganti mode pengaturan motor. Márquez menyadari bahwa ia masih sering melakukan kesalahan, namun hal ini adalah bagian dari proses belajarnya. Ia merasa bahwa ia harus tetap tenang dan melanjutkan apa yang sudah dilakukannya selama pra-musim. Meskipun ia menyadari bahwa akan ada balapan di mana ia akan mengalami kesulitan, ia hanya ingin menikmati prosesnya. Ia juga menyadari bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari.
Dari penjelasan Márquez, bisa disimpulkan bahwa meskipun ia merasa puas dengan hasil latihan terakhirnya, namun ia juga menyadari bahwa masih banyak hal yang harus ia pelajari. Ia juga menyadari bahwa untuk bisa bersaing dengan para pembalap terbaik, ia harus terus belajar dan mengasah kemampuannya. Meskipun masih ada perbedaan level antara dirinya dengan para pembalap papan atas, namun Márquez tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan kesabaran, ia bisa mendekati mereka.