Pembalap Aprilia, Maverick Vinales, mengalami akhir pekan yang tidak mudah di Grand Prix Qatar. Dalam sesi latihan, Vinales harus kembali ke garasi karena motornya mulai berasap akibat kerusakan mesin. Timnya pun harus mengganti motor sepanjang Sabtu karena belum menemukan penyebab masalah tersebut.
Meskipun mengalami kendala teknis, Vinales berhasil menunjukkan performa terbaiknya dengan mencatat waktu tercepat kelima dalam sesi kualifikasi. Namun, saat balapan Sprint Race, Vinales hanya mampu finis di posisi kesembilan, tertinggal 6,7 detik dari pembalap terdepan. Selisih enam detik dari rekan setimnya, Aleix Espargaro, yang finis di posisi ketiga membuat Vinales merasa frustrasi.
“Saya sama sekali tidak memiliki perasaan yang baik dengan motornya. Bahkan terasa berbahaya. Ini adalah motor yang sama sejak tes pertama,” ujar Vinales yang merasa khawatir dengan perilaku motor RS-GP24. Ia berharap masalah tersebut hanyalah mimpi buruk belaka.
Meskipun Vinales merasa khawatir dengan performa motornya, rekan setimnya, Aleix Espargaro, justru memberikan pujian kepada motor Aprilia. Menurutnya, motor tersebut sangat bagus dan menakjubkan, bahkan seperti mobil Formula 1. Meskipun demikian, Aleix juga mengakui bahwa ia sedikit khawatir dengan perasaannya yang berbeda saat uji coba.
Dalam balapan yang panjang, manajemen ban juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Aleix menyebut bahwa semua orang akan berjuang untuk mempertahankan ban mereka dalam balapan utama Grand Prix Qatar. Vinales sendiri akan kembali bersaing dalam balapan utama yang akan diadakan di Sirkuit Losail di bawah sorotan lampu.
Meskipun mengalami berbagai kendala dan perbedaan pendapat dengan rekan setimnya, Maverick Vinales tetap bersemangat untuk menunjukkan performa terbaiknya dalam balapan utama. Dengan harapan bahwa masalah teknis yang dialaminya hanya sementara, Vinales siap memberikan yang terbaik di lintasan. Semua mata akan tertuju pada penampilan Vinales dalam Grand Prix Qatar mendatang.