Pengemudi Fortuner Berplat TNI Menabrak Mobil, Mengaku Adik Jenderal TNI
Sejak kemarin, media sosial dihebohkan dengan aksi arogan seorang pengemudi Fortuner yang berplat TNI yang menabrak mobil lain di jalan umum. Kejadian tersebut tidak diikuti dengan permintaan maaf, melainkan sang pengemudi justru marah-marah dan mengaku sebagai adik seorang Jenderal TNI. Fenomena pengemudi yang mengancam menggunakan pangkat belakangan semakin sering terjadi di Indonesia, dimana pengemudi arogan tersebut menggunakan ‘kartu as’ pangkat atau jabatan mereka untuk menakut-nakuti pengguna jalan lain.
Menurut Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), banyak pengemudi arogan yang menggunakan pangkat atau jabatan sebagai tameng di jalan raya. Hal ini menunjukkan karakter pengecut dan bermental tempe dari para pengemudi tersebut. Mereka cenderung melarikan diri dari tanggung jawab dengan memanfaatkan pangkat atau jabatan yang mereka miliki. Sony juga mengingatkan pentingnya penempatan diri saat berada di jalan raya, dimana jika melakukan kesalahan, lebih baik meminta maaf dan bertanggung jawab daripada marah-marah.
Di Indonesia, hukum yang mengatur penggunaan pangkat sebagai alat untuk mengancam pengguna jalan lain belum ditegakkan secara tegas. Sony menekankan bahwa bertanggung jawab atas perbuatan sendiri adalah hal yang wajib dilakukan jika ada pihak lain yang dirugikan. Ini merupakan perilaku dasar yang mencerminkan adab yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu. Oleh karena itu, menghindari penggunaan pangkat, latar belakang, atau pembenaran diri yang menunjukkan keangkuhan adalah langkah yang bijaksana untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Insiden mobil Fortuner berplat TNI yang menabrak mobil wartawan pertama kali dibagikan di Twitter oleh akun @tantekostt. Menurut keterangan dari akun tersebut, pengemudi mobil Fortuner tersebut melintas di bahu jalan, kemudian berbelok ke kanan dan menabrak mobil yang ditumpanginya. Plat nomor TNI yang terpasang di mobil Fortuner mati sejak Februari lalu. Akun @tantekostt sebagai korban mengungkapkan bahwa mobil yang ditumpanginya dihantam lebih dari sekali hingga mengalami kerusakan, bahkan ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut.
Dalam video yang dibagikan, pengemudi Fortuner terlihat marah dan tidak menerima teguran. Dia bahkan mengklaim memiliki kakak yang merupakan seorang jenderal dan mengancam akan mencatat wajah penumpang mobil yang mengaku menjadi korban tabrakannya. Setelah mengetahui bahwa penumpang mobil tersebut adalah seorang jurnalis, pengemudi Fortuner segera pergi dari lokasi kejadian. Kejadian ini menunjukkan bahwa penggunaan pangkat atau jabatan untuk menakut-nakuti orang lain di jalan raya memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.
Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi semua pihak untuk tetap tenang dan mengutamakan keselamatan serta kedamaian bersama. Marah-marah atau mengancam dengan menggunakan pangkat atau jabatan hanya akan menimbulkan konflik dan ketegangan yang tidak perlu. Sebagai pengguna jalan raya, sikap saling menghormati dan bertanggung jawab merupakan hal yang harus dijunjung tinggi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua. Semoga kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar dapat lebih bijaksana dalam bertindak di tengah masyarakat.