Pedro Acosta, Pebalap Muda yang Menakjubkan di MotoGP
Pedro Acosta sedang menandatangani awal musim yang luar biasa di kejuaraan MotoGP. Pebalap pendatang baru ini terus mengagumkan semua orang. Di Jerez, dia finis di posisi kedua dalam Sprint dan keesokan harinya dia mampu bertahan untuk meraih posisi ke-10 yang, dari yang terlihat, sangat berharga.
Pebalap asal Murcia ini jatuh saat warm up, yang sangat mempengaruhi jalannya balapan di Jerez. Namun, hal itu tidak menghalangi dia untuk kembali menunjukkan kedewasaannya yang luar biasa, meskipun usianya masih sangat muda (19 tahun).
Ada data yang sangat mengesankan yang menunjukkan nilai dari apa yang dia lakukan dalam tahun pertamanya di MotoGP. “El Tiburón de Mazarrón” adalah rookie yang tidak lazim dan hal itu terlihat dari keberaniannya saat berkompetisi di lintasan dengan para juara berpengalaman seperti Marc Márquez atau Pecco Bagnaia. Selain itu, dia juga menjadi yang paling konsisten di grid kelas utama.
Sebenarnya, pebalap GasGas adalah satu-satunya yang berhasil meraih poin dalam semua balapan (sprint atau panjang) yang diikuti pada musim 2024 ini. Karena itu, dia telah mendapatkan predikat sebagai kandidat juara. Saat ini dia menduduki posisi keempat dalam klasemen dunia. Dengan total 69 poin, dia hanya terpaut 23 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martín.
Dan ada satu hal lagi yang sangat mencolok. Dia secara jelas mengungguli rekan-rekannya di KTM. Baik mereka dari tim pabrikan (Brad Binder di posisi ke-7 dengan 59 poin dan Jack Miller di posisi ke-14 dengan 22 poin), maupun tetangga box-nya, Augusto Fernández (posisi ke-17 dengan 10 poin).
### Kehumisan dalam Tutur Katanya
Bahkan dalam pidatonya, sang juara dunia dua kali ini menunjukkan ketenangan yang tidak lazim untuk usianya yang masih muda. “Kita harus terus bekerja. Kita memiliki harapan bahwa tahun ini motor bisa melakukan keajaiban dan tidak ada yang melakukannya. Kita harus tetap fokus dan jangan biarkan siapapun merasa terlalu di atas angin,” ujarnya dalam wawancara dengan DAZN setelah balapan di kampung halamannya.
Selain itu, dia adalah tipe orang yang lebih memilih melihat segala sesuatu dari sisi positif. “Akhir pekan di Jerez ini adalah akhir pekan yang bagus, kita berada di dalam Top 10 dan saat hujan kita bisa melaju cepat. Dari semua ini kita belajar bahwa kita tidak boleh melakukan kesalahan besar dalam kualifikasi di sirkuit-sirkuit kecil atau di mana dari start sampai tikungan pertama ruangnya sangat sempit karena selalu ada insiden. Kita harus fokus untuk bisa kualifikasi sedikit lebih depan,” katanya.
“Kita tidak ada untuk menang, tapi kita berada dalam ritme kelima, Brad Binder atau Enea Bastianini, kita harus terus meningkatkan start dan kualifikasi,” tambahnya.
Dengan penampilan impresifnya dan sikap yang rendah hati, Pedro Acosta telah membuktikan bahwa dia adalah salah satu talenta terbesar yang muncul di MotoGP. Dengan usianya yang masih muda, dia telah mampu bersaing dengan para juara dunia dan menjadi ancaman serius dalam perebutan gelar juara. Semua mata akan terus tertuju padanya untuk melihat bagaimana perjalanan karirnya selanjutnya di lintasan balap dunia.