Motor MotoGP saat ini mengalami perkembangan yang pesat, terutama dalam hal peningkatan performa yang menghasilkan rekor lap baru di berbagai sirkuit. Hal ini disebabkan oleh upaya para pabrikan untuk memproduksi kendaraan yang lebih cepat dari aturan yang berlaku saat ini, menjelang perombakan besar-besaran peraturan pada tahun 2027. Namun, sebagian besar peningkatan performa tersebut berasal dari penggunaan perangkat aero yang semakin canggih, yang kemudian menimbulkan kritik dari beberapa pihak.
Juara MotoGP enam kali, Marc Marquez, telah lama menjadi pengkritik perangkat aerodinamika dalam balapan ini. Begitu pula dengan Dani Pedrosa, pemenang grand prix sebanyak 31 kali, yang juga menyatakan ketidaksetujuannya setelah tampil sebagai wild card di Grand Prix Spanyol pekan lalu.
Namun, pandangan berbeda datang dari Fabio Di Giannantonio, pembalap yang senang dengan arah yang diambil MotoGP, terutama dalam hal sensasi yang didapatkan dari mengendarai motor grand prix modern. Menurutnya, motor MotoGP harus menjadi prototipe yang lengkap dan menjadi ekspresi maksimal dari rekayasa motor. Ia menyatakan kegembiraannya saat melihat semua inovasi baru, perangkat baru, dan kekuatan yang dimiliki oleh motor MotoGP saat ini. Baginya, mengendarai motor MotoGP seperti mengendarai mobil Formula 1 dengan dua roda, dan hal ini sesuai dengan perspektifnya.
Salah satu argumen yang sering diajukan untuk menentang ketergantungan aero dalam MotoGP adalah efek merugikan yang ditimbulkannya terhadap balapan. Perangkat aero yang kompleks membuat motor lebih sulit untuk mengikuti satu sama lain dan melakukan gerakan menyalip. Meskipun demikian, Di Giannantonio, yang merupakan salah satu pembalap baru di grid dan baru saja melakukan debutnya pada tahun 2022, menerima kritik tersebut namun tetap mempertahankan pendiriannya bahwa MotoGP harus terus berinovasi dan tidak boleh kembali pada aturan yang menyerupai motor generasi sebelumnya.
Menurut Di Giannantonio, meskipun dengan semua kompleksitas yang dimiliki saat ini, MotoGP mungkin sedikit lebih sulit untuk melakukan overtaking, namun sebagai seorang pembalap, motor MotoGP saat ini tetap sangat fantastis. Ia tidak ingin kembali pada masa lalu, dan merasa bahwa MotoGP harus terus maju ke depan dengan inovasi-inovasi baru yang membuat balapan semakin menarik.
Dengan pandangan yang berbeda-beda dari para pembalap MotoGP, terutama terkait dengan penggunaan perangkat aero dalam balapan, MotoGP tetap menjadi salah satu ajang balap paling menarik dan kompetitif di dunia. Semua pihak terus berupaya untuk meningkatkan performa dan sensasi balapan, sehingga para penonton pun akan terus disuguhkan dengan aksi-aksi balapan yang menegangkan dan spektakuler.