Pada hari Minggu yang cerah di Le Mans, Prancis, Jorge Martín memenangkan balapan MotoGP yang cukup panjang. Martinator, julukan yang melekat padanya, berhasil mengalahkan dua pesaing tangguhnya dan kini memimpin klasemen dengan selisih 38 poin dari Bagnaia, 40 poin dari Marc, dan Bastianini. Balapan ini disaksikan oleh tidak kurang dari 119.145 penonton yang memadati tribun Le Mans, dengan total 297.471 penonton selama akhir pekan tersebut. Suasana yang spektakuler memenuhi udara.
Kondisi cuaca di sirkuit berubah-ubah, meskipun hujan tidak turun, namun angin sepoi-sepoi dan suhu yang lebih rendah, sekitar 21 derajat Celsius di udara dan 28 derajat Celsius di aspal. Meskipun demikian, semua pembalap memilih menggunakan ban keras di depan dan ban lunak di belakang.
Pada saat start, Bagnaia meluncur dan berhasil mengungguli Martín. Bahkan, ia berhasil menutupi jalur Martín di chicane Dunlop. Bagnaia tidak ingin sama sekali memberikan kesempatan kepada Jorge untuk mengontrol jalannya balapan. Di posisi ketiga, ada Aleix Espargaró.
Marc Marquez juga tampil gemilang saat start, dari posisi 13 berhasil naik ke posisi delapan setelah lap pertama. Brad Binder juga menunjukkan peningkatan yang luar biasa, dari posisi terakhir naik ke posisi 13.
Pembalap muda, Pedro Acosta, juga tampil agresif saat start. Dalam dua lap, ia bahkan berhasil mengalahkan Maverick Viñales untuk menempati posisi kelima. Namun, Pedro terlalu bernafsu saat mencoba menyalip Di Giannantonio di tikungan 8, Garage Verd, dan akhirnya terjatuh. Ini adalah kali pertama Pedro gagal finis.
Tak lama kemudian, giliran Bezzecchi yang mengalami kecelakaan. Saat itu, ia sedang bertarung sengit dengan Bastianini, yang sebelumnya sudah dilibas oleh Marc Márquez.
Maverick Viñales berhasil menghalangi upaya Marc untuk menyalipnya, karena Marc sedang mencari celah untuk menyalip Di Giannantonio dan pembalap-pembalap di depannya semakin menjauh. Di belakang keduanya, Bastianini terus mengintai.
Di Giannantonio mencoba menyerang Aleix setelah sedikit keluar jalur, namun Espargaró langsung membalas dan mempertahankan posisi ketiga. Namun, keduanya akhirnya terkejar oleh trio Viñales, Marc, dan Bastianini.
Alex Rins dijatuhi hukuman ‘Long Lap’ karena memotong tikungan. Namun, hal itu tidak terlalu memengaruhi posisinya karena ia sudah berada di posisi terakhir.
Martinator tidak memberikan kesempatan kepada Bagnaia untuk melarikan diri, bahkan ia terus memberikan tekanan. Beberapa lap awal penuh dengan ketegangan dan ‘permainan’ di antara keduanya.
Di Giannantonio akhirnya berhasil melampaui Aleix untuk membentuk trio sementara pembalap Ducati. Maverick dan Marc tidak butuh waktu lama untuk melampaui Espargaró, yang tidak terlalu nyaman dengan motor yang digunakannya.
Bastianini akhirnya berhasil melampaui Aleix setelah masuk di bagian dalam tikungan 9. Enea terpaksa keluar lintasan dan Aleix bahkan harus melewati jalur pelarian. Pembalap Aprilia tersebut turun ke posisi kedelapan, memberikan posisi kepada Quartararo.
Para komisaris memberikan hukuman ‘Long Lap’ kepada Bastianini karena insiden tersebut. Ia kembali ke lintasan di belakang Oliveira, di posisi kesembilan.
Marc memanfaatkan kesempatan saat Maverick sedikit keluar lintasan di tikungan 8 untuk menyalipnya. Bahkan keduanya sempat bersenggolan saat Viñales kembali ke jalur yang benar.
Joan Mir jatuh. Saat kejadian itu, ia berada di posisi 15 dan menjadi pembalap Honda terbaik.
Marc mencoba menyalip Di Giannantonio di tikungan 2, namun Fabio berhasil bertahan. Viñales juga mencoba memanfaatkan situasi, namun Marc tetap kuat.
Oliveira dan Quartararo juga mengalami kecelakaan. Kedua pembalap tersebut terjatuh, membuat kekecewaan merajalela di tribun, terutama karena Quartararo saat itu berada di posisi keenam. Tak lama setelahnya, giliran Miller yang kehilangan keseimbangan.
Marc kembali melakukan manuver yang sama dengan Di Giannantonio di zona yang sama, namun kali ini ia berhasil menutup celah bagi Fabio, yang akhirnya harus memotong chicane. Pembalap Italia itu kembali ke belakang Viñales dan bahkan dihukum ‘Long Lap’, meskipun banyak yang mempertanyakan keputusan tersebut.
Di posisi terdepan, Pecco sempat memimpin dengan jarak yang cukup, namun ia melakukan kesalahan kecil yang membuat semua kembali berdekatan. Martín bahkan mencoba menyalip Bagnaia, namun sang juara bertahan berhasil bertahan di chicane Dunlop.
Menjelang tujuh lap tersisa, Martinator akhirnya berhasil melakukan manuver yang lebih baik di tikungan yang sama. Ia menutup dengan sempurna serangan Bagnaia dan berhasil memimpin balapan.
Jorge melakukan manuver yang sempurna karena Marc sudah mengintai keduanya dan sekarang bisa menetapkan ritme balapnya sendiri. Viñales sudah mulai kalah dalam persaingan dengan ketiga pembalap Ducati. Tantangannya adalah menahan serangan Bastianini, yang semakin kuat.
Martín terus memaksa dan sedikit keluar lintasan, membuat semua kembali berdekatan. Duel sengit antara ketiganya.
Bastianini akhirnya berhasil melampaui Viñales untuk menempati posisi keempat. Enea menunjukkan kinerja yang luar biasa di babak akhir Le Mans.
Saat Bagnaia mencari celah di lap terakhir, Marc meluncur di tikungan 9 dan berhasil menyalip Pecco. Hal ini memberikan keunggulan bagi Martín untuk memenangkan balapan.
Nomor satu berusaha untuk merespons, namun Marc Márquez melakukan blokade dengan sempurna. Akhir balapan yang dramatis.
Martinator meraih kemenangan yang luar biasa, dengan Marc membalas kekalahan di Portugal dengan finis kedua. Ini adalah kali kedua ia finis di posisi kedua setelah Jerez.
Martín bahkan merusak kubah helmnya dan meledak dalam kegembiraan. Begitu juga dengan Marc. Gigi Dall’Igna memberi selamat kepada semua. Kini, kita tunggu keputusannya untuk musim 2025. Tentu saja, keputusan tersebut tidak akan mudah baginya.
