Pramac Racing dan Tantangan Kontrak dengan Ducati di Tahun 2025
Pramac Racing, tim balap MotoGP yang berbasis di Italia, memiliki waktu hingga musim panas untuk memutuskan apakah mereka akan memperbaharui perjanjian dengan Ducati yang akan memungkinkan mereka tetap menjadi satu-satunya tim yang mendapat dukungan penuh dari pabrikan Bologna pada tahun 2025 dan 2026. Keputusan ini akan memengaruhi arah tim dan juga kedua pembalapnya di line-up.
Perjanjian tersebut memberikan Pramac akses ke motor-motor terbaik di grid, namun posisi istimewa mereka terancam oleh tawaran menarik yang diberikan oleh Yamaha. Pabrikan Jepang tersebut ingin kembali memiliki tim satelit setelah kehilangan kesepakatan dengan tim sebelumnya. Meskipun Yamaha menawarkan kesepakatan yang menggiurkan, aspek sportivitas dari paket M1 mereka masih menjadi pertimbangan utama bagi Pramac.
Persaingan antara Pramac dan tim VR46 untuk menjadi tim pilihan Ducati menjadi alasan utama mengapa Pramac mulai mendengarkan tawaran dari Yamaha. Paolo Campinoti, pemilik Pramac, harus mempertimbangkan dengan serius apakah akan tetap setia dengan Ducati atau beralih ke Yamaha.
Faktor lain yang mempengaruhi keputusan Campinoti adalah keputusan Ducati untuk mengurangi pengeluaran untuk gaji pembalapnya. Perekrutan Fermin Aldeguer dengan gaji yang lebih rendah menjadi contoh dari filosofi penghematan biaya yang diterapkan oleh pabrikan Italia tersebut. Hal ini membuat Campinoti khawatir akan masa depan hubungan Pramac dengan Ducati.
Di tengah ketidakpastian ini, muncul kemungkinan kedatangan Marc Marquez ke Pramac Racing. Marquez, yang saat ini membalap untuk tim Gresini, menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan tim pabrikan dan Ducati menjadi pilihan utamanya. Hal ini menambah kompleksitas dalam pengambilan keputusan Campinoti, karena anggaran tim hanya cukup untuk membayar dua gaji tinggi, termasuk gaji juara saat ini, Francesco Bagnaia.
Sementara itu, Yamaha juga menghadapi tantangan dalam menemukan tim satelit untuk musim mendatang. Penolakan dari tim VR46 meninggalkan Yamaha dengan sedikit pilihan alternatif selain Pramac. Jika Pramac juga menolak tawaran dari Yamaha, Yamaha mungkin terpaksa melanjutkan balapan pada tahun 2025 hanya dengan dua motor M1 di grid.
Dengan semua faktor yang harus dipertimbangkan, Campinoti dan Pramac Racing harus membuat keputusan yang tepat untuk masa depan tim mereka. Apakah mereka akan tetap setia dengan Ducati dan memperbaharui kontrak mereka, atau akan beralih ke Yamaha untuk kesempatan yang lebih menarik? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan ini, dan keputusan tersebut akan memengaruhi jalannya tim Pramac Racing di MotoGP.