Izan Guevara, seorang pembalap muda yang dianggap sebagai calon bintang motosport. Dengan meraih gelar European Talent Cup, kemudian juara dunia Junior Moto3 FIM CEV, dan pada tahun 2022, juara dunia Moto3 2022. Namun, ketika naik ke kelas Moto2, segalanya menjadi rumit dengan cedera saat pra-musim dan kesulitan beradaptasi dengan motor yang tidak nyaman baginya. Pada tahun 2023, dengan Kalex dan ban Pirelli, ia mulai menunjukkan peningkatan. Di Prancis, ia meraih posisi ‘top 10’ pertamanya. Meskipun banyak yang meragukan kemampuannya, Izan dan banyak orang lain masih percaya pada bakatnya.
Sebagian besar orang mungkin bertanya, apakah Izan Guevara akhirnya melihat cahaya di ujung terowongan? Menurutnya, ya. Meskipun kelas ini cukup sulit baginya, bukan hanya karena dirinya, tetapi juga karena motor yang digunakan. Mereka bekerja keras untuk mencari kenyamanan terutama dalam hal kompetitif. Secara bertahap, mereka mulai meraih kesuksesan. Tes di Jerez menjadi titik balik karena WP membawa beberapa komponen baru untuk dicoba, termasuk garpu depan, dan perubahan tersebut membawa perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan sebelumnya. Mereka senang dengan perubahan ini dan berharap hasil positif terus mengalir.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika orang mengenalinya sebagai mantan juara, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan, Izan menjawab dengan sabar. Baginya, hal yang paling penting adalah menemukan kembali kenyamanan dan performa yang sebenarnya. Sekarang, dia mulai merasa lebih baik di atas motor, motor berjalan dengan baik, dan mereka memiliki pengaturan yang baik, sesuatu yang sebelumnya sulit dicapai namun sekarang semuanya mulai berjalan lancar.
Tentu saja, perjalanan mental Izan tidaklah mudah. Namun, dari situasi sulit tersebut, dia belajar banyak hal. Belajar lebih banyak dari kegagalan daripada dari kemenangan. Saat Anda berada di puncak dan tiba-tiba jatuh, tanpa hasil yang memuaskan, Anda belajar banyak dan fokus pada diri sendiri, pekerjaan Anda, dan pertumbuhan pribadi. Izan menyadari bahwa dalam hidup ini, ada saatnya kita berada di atas dan saatnya kita berada di bawah.
Saat ditanya apakah pernah meragukan dirinya sendiri, Izan mengatakan bahwa dia selalu yakin bahwa dia masih bisa mengendarai motor dengan baik. Meskipun kategori ini agak sulit baginya, dia percaya bahwa ini adalah pengalaman yang perlu dilalui. Meskipun kesulitan, dia tetap optimis bahwa dia bisa keluar dari situasi sulit ini dan kembali bersaing di depan.
Apakah Izan pernah berpikir untuk langsung melompat ke kelas MotoGP dari Moto3? Menurutnya, proses naik kelas secara bertahap sangat penting dan dia tidak ingin terburu-buru. Dia melihat contoh Darryn Binder yang langsung naik ke MotoGP dan mengalami kesulitan. Izan percaya bahwa jika dia langsung naik ke MotoGP, hasilnya mungkin sama dengan yang dia alami di Moto2. Dia percaya pada proses dan tidak ingin terburu-buru.
Meskipun demikian, Izan tetap memiliki impian dan target di Moto2. Setelah melihat perolehan poin di klasemen setelah tes di Jerez, dia menyadari bahwa masih ada peluang baginya untuk bersaing. Meskipun terdengar jauh, dia tetap optimis dan percaya bahwa segalanya mungkin terjadi jika dia terus bekerja keras.
Izan pernah bersaing dan mengalahkan Pedro Acosta, yang kini sukses di MotoGP setelah menjadi juara Moto2. Apakah hal ini memotivasi atau justru membuatnya merasa tertekan? Bagi Izan, apa yang dialami Acosta sekarang adalah seperti apa yang dia alami di masa kecil, naik kelas dengan cepat. Meskipun keduanya memiliki bakat yang luar biasa, terkadang segalanya berjalan lancar dan terkadang tidak. Izan percaya bahwa jika Acosta bisa sukses, maka dia juga memiliki kesempatan yang sama.
Jadi, meskipun banyak yang meragukan kemampuannya, Izan Guevara tidak menyerah. Dia tetap yakin bahwa dia bisa bangkit dan kembali bersaing di level tertinggi. Bagi Izan, tantangan dan kesulitan yang dia hadapi saat ini adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Dan dengan keyakinan dan kerja keras, tidak ada yang mustahil baginya untuk mencapai impian dan tujuannya dalam dunia balap motor.
