Home News MotoGP Ducati dan Marc Márquez, Duelo por el Asiento Top

Ducati dan Marc Márquez, Duelo por el Asiento Top

by VR46 Fans
17170889830650

Pada suatu hari yang cerah di Borgo Panigale, keputusan mengenai siapa yang akan mengisi kursi kedua tim resmi Ducati pada tahun 2025 telah menjadi perbincangan hangat di paddock MotoGP. Seorang eksekutif yang akrab dengan situasi tersebut mengungkapkan kepada MARCA, “Vaya lío… pero menudo show. A nivel de márketing, el Mundial está en manos de Ducati y en pista, casi igual. Semua mata tertuju pada Ducati, sementara tim dan pabrikan lainnya menunggu dengan harapan.

Para petinggi Ducati tetap bungkam dan menegaskan bahwa pengumuman akan dilakukan setelah akhir pekan ini. Meskipun La Gazzetta dello Sport berspekulasi bahwa Jorge Martín akan menjadi pilihannya, tim ‘rossa’ tetap tenang. Martín sendiri menegaskan fokusnya pada balapan, “Los medios siempre están especulando, es parte de su trabajo, pero el mío es pilotar”.

Martín telah memberikan ultimatum kepada Ducati: naik ke tim resmi atau meninggalkan tim mereka. Dia merasa bahwa setelah empat tahun bersama Ducati, saatnya baginya untuk mencari tantangan baru. Namun, Ducati dihadapkan dengan tantangan lain dari Marc Márquez. “El Prima Pramac no es una opción para mí”, tegas Márquez. Hal ini membuat Ducati harus mempertimbangkan opsi yang tersedia dengan cermat.

Alasan di balik penolakan Márquez untuk pindah ke Prima Pramac pun terungkap. Ia adalah seorang yang tegas dan tidak ingin berpindah dari tim satelit ke tim satelit lainnya. Márquez percaya bahwa untuk mencapai ambisinya menjadi pembalap pabrikan, ia harus berada di tim utama atau setidaknya memiliki akses ke sumber daya yang lebih baik.

Márquez juga membuka kemungkinan untuk tetap bersama Gresini dengan motor GP25, namun kontrak saat ini tidak memungkinkan hal tersebut. Ia memberikan batas waktu hingga Sachsenring untuk membuat keputusan akhir. Jika Ducati menerima tuntutannya, maka Martín mungkin akan keluar dari tim dan menjadi saingan yang lebih lemah di musim depan.

Namun, jika Ducati menolak tuntutan Márquez, ia memiliki opsi lain seperti pindah ke KTM atau Aprilia. Meskipun tidak ideal baginya, Márquez tetap optimis bahwa ia akan bisa bersaing di berbagai tim. Keputusan ini tidak hanya memengaruhi karir Márquez, tetapi juga mempengaruhi dinamika tim dan persaingan di grid MotoGP.

Selain itu, ada juga faktor lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu hubungan antara Márquez dan rekan setimnya di Ducati. Pecco Bagnaia telah menyatakan preferensinya agar Enea Bastianini tetap berada di tim. Kedatangan pembalap baru tidak boleh mengganggu harmoni tim dan kinerja mereka di lintasan.

Dengan begitu banyak pihak yang terlibat dan keputusan yang harus diambil, drama di paddock MotoGP semakin memanas. Semua mata tertuju pada Ducati dan keputusan akhir mereka akan memengaruhi arah persaingan di musim balap mendatang. Semua pihak menunggu dengan harapan dan ketegangan, siap untuk melihat bagaimana kisah ini akan berakhir di lintasan.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.