Marc Márquez, pembalap MotoGP yang terkenal, sedang merasa lebih dari bahagia di Mugello. Alasannya cukup jelas: dia finis kedua dalam Sprint, berhasil memotong selisih poin dengan pemimpin klasemen, Jorge Martín, yang sekarang terpaut 32 poin, dan semakin nyaman dengan Ducati-nya.
Kenyamanan dengan motor barunya ini menjadi kunci kesuksesannya di sirkuit yang biasanya sulit baginya. “Saya senang bisa bertarung di posisi terdepan, bersaing dengan para pembalap di depan, dan terutama sekali menunjukkan kecepatan lagi. Saya senang menjadi pembalap Ducati kedua di lintasan,” ujar Marc dengan sedikit nada penuh semangat.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sang octocampeón terlihat sangat serius di beberapa bagian akhir pekan, mungkin karena menyadari bahwa rencana Ducati tampaknya adalah mengangkat Jorge Martín ke tim pabrikan dengan merugikan dirinya.
Meski demikian, meskipun melihat progresinya, Marc berpendapat bahwa rencana yang sudah dipersiapkan oleh Borgo Panigale tidak akan berubah. “Saya rasa tidak ada yang berubah. Pada akhirnya, Ducati dan para insinyur tahu apa yang ada, perkembangan yang telah terjadi sejak awal musim. Saya senang, saya tenang, saya memberikan 100% dari diri saya, saya bekerja dengan baik bersama insinyur. Merasa penting saat berada di tim satelit membuat saya merasa percaya diri,” tegasnya.
Pembalap asal Lleida ini kembali menegaskan bahwa dia merasa tenang menghadapi hasil akhir yang akan datang. “Keputusan tahun lalu jauh lebih sulit. Tahun ini, saya memiliki tiga skenario di mana saya akan merasa senang, bahagia, dan terutama puas. Dan itulah sebabnya saya merasa tenang karena saya yakin salah satu dari tiga skenario itu akan terjadi,” katanya mantap.
“Dengan kejutan yang akan diberikan”
Karena Marc Márquez bahkan merasa bisa membuat kejutan dengan mengalahkan Francesco Bagnaia dalam balapan panjang. “Dia memiliki sedikit keunggulan, tapi kami memiliki ritme yang serupa. Meskipun tidak memikirkan soal kejuaraan, kami tetap berpikir secara rasional tentang motor,” ungkapnya.
Seperti yang dia rasakan saat menerima tepuk tangan dari sebagian ‘tifosi’. “Saya merasa 50-50. Tahun lalu, perbandingannya 80-20, tapi balapan dengan Ducati membantu,” ujarnya.
Dengan semangat dan keyakinan yang terus membara, Marc Márquez siap memberikan yang terbaik dalam setiap balapan. Meskipun mungkin ada ketidakpastian di depan, dia percaya bahwa dengan kerja keras dan dedikasi yang ia tunjukkan, hasil positif akan mengikuti di belakangnya.
Sebagai seorang pembalap yang sudah terbukti kemampuannya di lintasan, Marc Márquez tidak hanya berusaha untuk meraih kemenangan, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dia masih layak diperhitungkan di kancah balap dunia. Dengan semangat juang yang membara, dia siap menghadapi segala tantangan yang ada di depannya, dan siap memberikan yang terbaik untuk meraih kesuksesan yang selama ini menjadi impian dan tujuannya.