Pada hari Minggu yang cerah di sirkuit Mugello, Italia, Peco Bagnaia berhasil meraih kemenangan gemilang dalam balapan MotoGP. Sang juara bertahan tampil sebagai pemenang di depan publiknya sendiri, dalam balapan ganda yang diikuti oleh tim resmi Ducati dengan motor-motor ‘azzurras’ mereka. Jorge Martin finis di posisi ketiga, namun tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin klasemen dengan selisih 18 poin dari peringkat kedua dan 35 poin dari Marc Marquez yang finis di posisi keempat.
Suasana di sirkuit Mugello begitu menyenangkan, dengan sinar matahari bersinar terang di antara awan-awan yang melayang dan suhu udara mencapai 24 derajat Celsius, sementara suhu aspal mencapai 37 derajat Celsius. Pol Espargaro dan Lorenzo Savadori, pembalap uji coba dari KTM dan Aprilia, turut ambil bagian sebagai pembalap tamu. Semua pembalap menggunakan ban medium di bagian depan dan ban lunak di bagian belakang, kecuali Maverick Vinales yang memilih menggunakan dua ban medium.
Saat balapan dimulai, Bagnaia kembali unggul dan berhasil melampaui Martin. Pecco melaju dari posisi kelima di grid start akibat hukuman, dan berhasil memimpin balapan setelah hanya dua tikungan. Di belakangnya, Enea Bastianini berada di posisi ketiga, diikuti oleh Marc Marquez dan Pedro Acosta.
Marquez berusaha untuk menyalip Bastianini di tikungan pertama, San Donato, namun ia melintir dan kehilangan posisinya. Acosta mencoba untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, namun Marquez berhasil menutup celahnya.
Saat itu, atmosfer balapan begitu tegang namun tidak ada aksi saling mengalahkan, karena semua pembalap fokus untuk menjaga ritme balapan yang sangat cepat yang ditunjukkan oleh Bagnaia.
Augusto Fernandez terpaksa masuk ke pit karena masalah teknis. Sungguh malang nasibnya…
Joan Mir mengalami kecelakaan di awal balapan, meskipun ia berhasil menjadi pembalap Honda terbaik di posisi ke-19.
Secara perlahan namun pasti, Bagnaia semakin menjauh dari pembalap lainnya. Semua pembalap mulai merasakan ban mereka mulai aus, dan kunci kemenangan akan terletak pada siapa yang mampu mengelola ban dengan baik hingga akhir balapan. Bahkan, ketika melintasi garis finish, terlihat Marc Marquez mengeluarkan asap dari ban belakang motornya.
Takaaki Nakagami mengalami insiden di tikungan ke-12, yang dikenal sebagai tikungan para penggemar Ducati. Masalah terus berlanjut bagi tim Honda.
Di pertengahan balapan, Bagnaia berhasil mempertahankan keunggulan sebesar tujuh persepuluh detik dari Martinator. Marquez mulai mendekati Bastianini, namun tidak cukup dekat untuk melakukan aksi salip. Acosta mulai sedikit terpental dari grup terdepan.
Saat balapan tinggal menyisakan enam putaran, Marquez akhirnya berhasil menyalip Bastianini di tikungan pertama. Ia berhasil menutup celahnya dengan sempurna untuk mencegah serangan balik dari lawan. Sebuah aksi salip yang sangat presisi.
Namun, pembalap nomor 93 itu tidak mampu memperlebar jaraknya dengan lawan, dan Bastianini tetap berada di belakangnya.
Saat hanya tinggal tiga putaran lagi, Martinator semakin mendekati Bagnaia. Ia bahkan berhasil mendekati posisi hanya dua persepuluh detik. Namun, itu hanyalah ilusi, sang juara berhasil mengambil napas sejenak.
Bastianini bangkit kembali dan berhasil menyalip Marc Marquez, disambut sorakan dari para ‘tifosi’. Enea bahkan melanjutkan serangannya dengan mengejar Martin.
Klimaks balapan terjadi ketika Bastianini berhasil menyalip Martin di tikungan terakhir, Bucine. Balapan terbaik bagi Enea, tim Ducati, yang berhasil memicu kegembiraan di box tim resmi Ducati. Kemenangan ganda bagi mereka.
Kemenangan akhirnya diraih oleh Bagnaia, yang berhasil mengendalikan balapan dengan sempurna. Kekecewaan bagi Jorge dan Marc, finis keempat yang terasa kurang memuaskan. Acosta finis di posisi kelima tanpa saingan.