Marc Márquez Tolak Tawaran Prima Pramac Ducati

17174422391663 jpg

Pada tahun 2025, pasar MotoGP mengalami perubahan radikal yang mengejutkan. Keputusan Ducati mengenai siapa yang akan mengisi kursi kedua di tim resmi musim depan bersama Pecco Bagnaia telah menjadi topik hangat. Minggu lalu, Borgo Panigale mengungkapkan rencananya kepada para pihak terkait: Jorge Martín akan naik ke tim pabrikan dan Marc Márquez akan mendapat tempat di Prima Pramac. Kabar ini diungkapkan oleh La Gazzetta dello Sport pada hari Kamis.

Namun, reaksi Márquez mengubah semua rencana. “Prima Pramac bukan pilihan bagiku, saya adalah orang yang punya prinsip yang jelas,” ujarnya serius dalam konferensi pers, sementara Martín terlihat tersenyum. Ducati merasa kecewa dengan hal ini, karena mereka berencana untuk melanjutkan negosiasi setelah balapan di kandang. Para pimpinan Bologna mencoba merayu dan melihat bahwa Márquez hanya bersedia bergabung dengan tim resmi, seperti yang juga diungkapkan oleh Martín.

Dengan potensi kehilangan Márquez, Ducati akhirnya mundur dari kesepakatan dengan Martín. Hal ini terjadi pada malam Minggu di sirkuit Toscana. Martín ingin membahas lebih lanjut masalah ini, namun ia tidak memiliki pilihan lain dan akhirnya beralih ke Aprilia. “Sejujurnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa seorang pembalap sekelas Jorge bisa tersedia,” ujar Massimo Rivola, CEO Aprilia.

Sebagai hasilnya, Aprilia mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka telah merekrut Martín untuk menggantikan Aleix Espargaró yang akan pensiun akhir musim ini. Ketika pengumuman penandatanganan kontrak ini resmi, Massimo Rivola tidak menyembunyikan kebahagiaannya. “Saya sangat senang Jorge mengambil keputusan ini, dan jika dia melakukannya dengan emosi, mungkin dia bahkan akan menjadi lebih cepat sepuluh persen pada 2025. Saya melihatnya sangat bahagia. Mungkin dalam pikirannya dia belum yakin harus mengambil keputusan, tapi dia melakukannya. Sejujurnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa seorang pembalap sekelas Jorge bisa tersedia,” ungkap Rivola di Mugello.

Sementara itu, penyelesaian dari “telenovela Ducati,” seperti yang disebut oleh Pedro Acosta, akan segera terungkap. “Kami akan memutuskannya sebelum balapan di Assen,” kata Davide Tardozzi, kepala tim Ducati resmi. Márquez juga menargetkan tanggal yang sama untuk keputusannya. “Saya ingin menyelesaikannya sebelum Assen, tapi saya sangat tenang,” katanya.

Kabar baiknya adalah bahwa sekarang ada jeda, karena setelah penundaan GP Kazakhstan, tidak ada aktivitas di lintasan hingga akhir pekan 27-29 Juni, dengan GP Belanda. Para penggemar MotoGP pun akan menantikan dengan antusias keputusan akhir dari Marc Márquez dan Ducati. Semua mata tertuju pada siapa yang akan mengisi kursi kosong di tim resmi Ducati untuk musim depan. Semoga keputusan yang diambil akan menghasilkan persaingan yang semakin seru dan menegangkan di lintasan.

By VR46 Fans

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version