Motor Hybrid: Apakah Masih Menjadi Pilihan di Indonesia?
Beberapa tahun lalu, PT Astra Honda Motor (AHM) sempat mengeluarkan varian PCX Hybrid (PCX e:HEV). Motor ini memiliki desain serupa dengan model konvensional. Namun, harga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi karena menggunakan teknologi baru, yakni Rp40 jutaan.
AHM pun memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan PCX Hybrid. Hingga kini, Honda belum mengeluarkan kembali motor varian hybrid dalam lini produknya.
Executive Vice President PT AHM Thomas Wijaya mengungkapkan alasan pihaknya menyuntik mati PCX Hybrid karena butuh pengembangan lebih lanjut. Menurutnya, bila ditemukan teknologi yang sesuai dan pasar mulai berkembang, Honda siap kembali bermain di segmen tersebut.
Di sisi lain, Yamaha kini memasarkan dua model motor dengan teknologi hybrid, yakni Fazzio dan Grand Filano. Keduanya menggunakan fungsi Smart Motor Generator (SMG), motor penggerak akan bekerja selama tiga detik untuk memutar roda belakang sehingga lebih hemat bahan bakar.
Sementara PCX Hybrid kala itu dibekali motor assist control lengkap dengan baterai lithium-ion. Cara kerjanya mirip dengan yang ada di mobil hybrid. Namun, ini membuat harga jualnya lebih mahal.
Sebab itu, lanjut Thomas, motor hybrid membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar bisa diterima pasar Indonesia. “Kalau motor hybrid itu fungsinya berbeda dibandingkan roda empat karena keterbatasan space tentu teknologi hybridnya berbeda. Intinya memang motor hybrid butuh pengembangan lebih lanjut ya,” ujarnya.
Thomas mengatakan bahwa saat ini pihaknya melihat tren pasar terbesar masih motor konvensional dan diikuti motor listrik berbasis baterai. Ini menjadi perhatian utama AHM dan juga demi mendorong target pemerintah.
“(Produk baru bakal listrik) semuanya tergantung kebutuhan masyarakat, konsumen maunya apa. Saat ini yang pasti hanya ada dua pilihan motor, itu ICE atau EV,” tuturnya.
Dari data yang ada, terlihat bahwa pasar motor hybrid masih belum begitu diminati di Indonesia. Meski demikian, Yamaha tetap meluncurkan model-model motor hybrid dengan harapan dapat meraih pasar yang lebih luas.
Hal ini menunjukkan bahwa industri motor di Indonesia terus berusaha mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan adanya pilihan motor hybrid, diharapkan dapat memberikan opsi yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar bagi masyarakat.
Namun, tantangan yang dihadapi masih cukup besar, terutama dalam hal pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat akan keunggulan dari motor hybrid dibandingkan dengan motor konvensional.
Dengan demikian, motor hybrid masih memiliki potensi untuk tumbuh di pasar Indonesia jika didukung dengan pengembangan teknologi yang tepat dan strategi pemasaran yang efektif. Semoga kedepannya, motor hybrid dapat menjadi pilihan yang lebih populer di Tanah Air.