Fabio Quartararo, Pembalap MotoGP yang Berjuang dengan Arm Pump
Fabio Quartararo, pembalap asal Prancis yang terkenal dengan kecepatannya di lintasan MotoGP, sesekali merasakan kondisi yang disebut sebagai arm pump sepanjang kariernya di kelas utama. Arm pump adalah kondisi di mana otot lengan terlalu tegang sehingga menghambat pergerakan pembalap saat balapan. Quartararo pernah mengalami kejadian yang cukup dramatis di Grand Prix Spanyol 2021, di mana ia jatuh dari posisi pertama ke posisi 13.
Yamaha, tim asal Jepang yang menjadi pabrikan motor Quartararo, telah melakukan sejumlah perubahan pada M1 selama 12 bulan terakhir. Quartararo sendiri memberikan pujian atas perkembangan yang dibawa oleh Yamaha. Namun, perubahan-perubahan tersebut juga membawa konsekuensi bagi fisik pembalap, terutama dalam hal peningkatan beban saat melakukan belok.
Pada balapan di Mugello, Quartararo mengungkapkan bahwa ia mengalami masalah yang cukup serius dengan lengannya. Meskipun ia kuat pada latihan hari Jumat, namun saat pertengahan balapan, Quartararo mulai mengalami kesulitan yang membuatnya turun dari posisi ke-15 di grid ke posisi ke-18 tanpa meraih poin. Quartararo menjelaskan, “Terutama sejak pertengahan balapan saya mengalami masalah sehingga saya tidak bisa benar-benar membalap. Kami harus memperbaiki area ini karena ini bukan arm pump. Lengan saya berada di batas maksimal di trek seperti ini, jadi kami harus menemukan solusinya.”
Quartararo merasa bahwa tanggung jawab untuk memperbaiki masalah pada M1 ada di tangan Yamaha. Meskipun ia telah menjalani dua operasi pada lengannya, pertama pada musim debutnya pada 2019 dan kemudian pada 2021 setelah GP Spanyol, namun masalah tersebut kembali mengganggunya. Quartararo mengungkapkan, “Saya sudah dua kali menjalani operasi. Semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi masalahnya datang, pada dasarnya saya tidak punya ruang di lengan saya untuk bermanuver. Otot saya setelah pertengahan balapan jelas berada di batas maksimal, jadi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan saat ini.”
Pembalap lain yang juga mengalami masalah serupa adalah Alex Rins dari tim Yamaha Factory Racing. Rins hanya mampu finis di posisi ke-15 setelah start dari urutan ke-10. Rins mengungkapkan bahwa ia merasa pusing setelah balapan karena mencoba untuk pulih dari 23 lap yang melelahkan di sirkuit Mugello. Rins menyatakan, “Saya kesulitan sepanjang balapan. Saya mencoba mengatur motor, saya mencoba mengatur kondisi fisik saya karena saat ini motor kami cukup sulit, cukup kritis. Dengan motor saat ini, dengan masalah yang kami hadapi, semuanya menjadi lebih sulit dan sangat menguras fisik.”
Dengan kondisi yang dialami oleh Quartararo dan Rins, menjadi penting bagi tim Yamaha untuk mencari solusi yang tepat agar pembalapnya dapat kembali tampil maksimal di lintasan MotoGP. Semoga dengan upaya perbaikan yang dilakukan, Quartararo dan Rins dapat mengatasi masalah arm pump yang mengganggu performa balapan mereka.