Lucio Cecchinello, sosok yang tak asing lagi di dunia MotoGP. Sebagai salah satu pemilik tim yang paling reputasi, ia telah menjalani karir sebagai seorang pembalap sebelum membentuk tim satelitnya sendiri, LCR, yang bermitra dengan Honda. Meskipun dihadapkan pada krisis, Cecchinello tetap setia dengan Honda, meskipun musim dingin ini ia menerima kontak dari pabrikan lain.
Menurut Cecchinello, ada perubahan yang terjadi di HRC untuk mengejar ketertinggalan dari tim-tim Eropa. Level kompetisi telah meningkat begitu tinggi, dengan kebijakan yang pertama kali diterapkan oleh Ducati dengan Pramac untuk memberikan motor resmi, dan kemudian KTM juga telah menyesuaikan diri. KTM telah memutuskan untuk memperlakukan kedua tim dengan cara yang sama selama beberapa tahun terakhir, terutama tahun ini, untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dan menganalisis semua data yang ada, serta mencoba mengembangkan motor secepat mungkin. Di Honda, terjadi restrukturisasi yang baik, namun kami belum bisa merasakan hasilnya,” ungkapnya dalam wawancara dengan gpone.com.
Pembalap Marc Márquez juga menjadi sorotan bagi Cecchinello. Ia telah membandingkan data telemetri dari para pembalapnya dengan data Márquez ketika masih bersama Repsol Honda. Dengan demikian, ia tahu betul kontribusi yang akan diberikan oleh octocampeón tersebut kepada Ducati resmi. “Marc Márquez memiliki keunggulan setengah detik lebih sebagai seorang pembalap. Kami telah menganalisis data-data miliknya selama bertahun-tahun, dan cara dia masuk ke tikungan dengan cepat, menekuk motor, dan mencapai sudut kemiringan maksimum adalah hal yang unik. Dia mengendarai motor dengan cara yang agresif saat memasuki tikungan, dan mampu memutar motor dengan kecepatan tersebut. Jadi, saya melihat Marc sangat cocok dengan GP25,” paparnya.
Namun, Cecchinello juga menyadari bahwa dalam dunia olahraga, ada faktor-faktor lain yang turut berperan. “Saya harus mengakui bahwa memilih antara dua pembalap hebat seperti sekarang ini sangat sulit: satu pembalap muda (Jorge Martín), dan satu lagi berpengalaman, delapan kali juara dunia. Namun, saya percaya bahwa Ducati membuat pilihan berdasarkan orientasi pemasaran, dalam artian bahwa pada akhirnya, mereka yang membiayai balapan. Jika motor mereka laku, jelas bahwa Marc Márquez, dengan popularitasnya di seluruh dunia dan khususnya di Asia, merupakan aset penting dalam hal pemasaran. Hal ini tidak sama untuk Martín. Jadi, saya rasa Claudio Domenicali telah mengambil keputusan yang tepat dalam hal keputusan olahraga,” jelasnya mengenai CEO Ducati.
Dengan segala pertimbangan yang dilakukan oleh Lucio Cecchinello, ia tetap setia dengan prinsipnya dan keyakinannya terhadap Honda. Meskipun persaingan semakin ketat dan persaingan semakin sengit, ia yakin bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, timnya akan mampu bersaing di level tertinggi MotoGP. Semoga keputusan yang diambilnya dapat membawa kesuksesan bagi LCR dan Honda di musim-musim balap yang akan datang.