Honda dan Masalah Cengkeraman Motor RC213V
Honda, salah satu konstruktor terkemuka dalam ajang balap MotoGP, menghadapi tantangan besar musim ini. Meskipun memiliki sejarah yang gemilang, Honda harus menghadapi kenyataan bahwa motor RC213V mereka belum mampu bersaing dengan rival-rivalnya, terutama Yamaha. Para pembalap Honda belum pernah mencapai sesi kualifikasi Q2 dan hanya sekali masuk dalam sepuluh besar dalam balapan. Masalah utama yang dihadapi oleh motor RC213V adalah kurangnya cengkeraman yang kronis, yang belum berhasil diatasi dengan perubahan besar yang dilakukan pada motor tahun ini.
Perubahan besar yang dilakukan oleh Honda pada motor RC213V justru menyebabkan mereka kehilangan keunggulan saat memasuki tikungan. Hal ini membuat para pembalap harus berjuang ekstra keras untuk mengendalikan motor selama balapan. Johann Zarco, salah satu pembalap Honda, mengungkapkan bahwa mengendarai motor RC213V sangatlah sulit secara fisik. Pembalap harus melakukan gerakan yang ekstrem untuk mengatasi kurangnya cengkeraman motor, yang pada akhirnya membuat mereka merasa lelah dan terbebani selama balapan.
Takaaki Nakagami, rekan setim Zarco, juga mengalami kesulitan yang sama dengan motor RC213V. Ia mengungkapkan bahwa motor sulit untuk berbelok karena kurangnya cengkeraman di bagian belakang. Saat memasuki tikungan, bagian depan motor terasa seperti meluncur dan sulit untuk tetap berada di jalurnya. Hal ini membuat para pembalap harus memaksakan diri untuk tetap berada di sisi dalam tikungan, namun hal tersebut juga menyebabkan kehilangan cengkeraman di bagian depan motor.
Meskipun Honda terus melakukan evolusi pada motor RC213V, Nakagami tidak melihat adanya perubahan yang signifikan dalam perilaku motor. Meskipun kecepatan tertinggi motor telah meningkat secara signifikan, namun performa dalam hal berbelok dan cengkeraman masih belum memuaskan. Nakagami menegaskan bahwa meskipun ada potensi dalam versi baru motor, namun dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Tantangan besar bagi Honda adalah absennya juara dunia delapan kali, Marc Marquez, yang biasanya mampu mengimbangi kelemahan motor dengan kemampuannya. Kehadiran Marquez seringkali membuat masalah pada motor Honda tersembunyi, namun dengan absennya Marquez tahun ini, Honda terpaksa untuk melakukan upgrade pada motor mereka tanpa bisa lagi mengandalkan talenta Marquez untuk menyembunyikan kelemahan motor. Hal ini dianggap sebagai kesempatan bagi Honda untuk benar-benar memperbaiki performa motor RC213V mereka.
Dengan berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi oleh motor RC213V, Honda harus terus bekerja keras untuk mengatasi masalah cengkeraman dan performa motor mereka. Para pembalap Honda juga harus beradaptasi dengan kondisi motor yang sulit dikendalikan dan berat selama balapan. Dengan tekad dan kerja keras, diharapkan Honda dapat kembali bersaing secara kompetitif di ajang MotoGP dan meraih hasil yang memuaskan.