Yamaha Pramac Racing: Perubahan Strategis Menuju Papan Atas MotoGP
Tim Pramac Racing, yang sebelumnya telah menjalin hubungan selama hampir dua dekade dengan Ducati, kini telah mengambil langkah strategis dengan menandatangani kontrak multi-tahun sebagai tim satelit Yamaha. Keputusan ini diambil setelah serangkaian ketidaksepakatan dengan Ducati yang membuat Pramac memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya.
Pramac tampil lebih kuat dari sebelumnya musim ini dengan dua Desmosedici GP24 spek pabrikan, yang dipimpin oleh Jorge Martin yang saat ini memimpin 18 poin saat menuju ke Grand Prix Belanda di Assen. Meskipun performa yang kompetitif di lintasan, ketidaksepakatan dengan Ducati membuat Pramac beralih ke Yamaha.
Bos tim Pramac, Paolo Campinoti, mendeteksi ketertarikan Ducati terhadap struktur VR4. Hal ini bahkan memicu kemungkinan Pramac menyerahkan motor resminya kepada tim Valentino Rossi, yang akhirnya memicu perpisahan antara kedua belah pihak. Dengan demikian, Yamaha akan kembali memiliki tim satelit di kandangnya, yang merupakan bagian dari upaya Lin Jarvis, bos tim Yamaha, yang akan pensiun dari jabatannya pada akhir 2024.
Yamaha berencana untuk memasok empat motor yang sama untuk kedua tim musim depan, menawarkan peralatan yang setara kepada Pramac sebagai bagian dari kontrak. Hal ini menandai perubahan filosofi Yamaha yang sebelumnya lebih fokus pada bisnis daripada meningkatkan daya saing motornya untuk tim satelit. Masih belum jelas dua pembalap mana yang akan memperkuat Pramac tahun depan, dengan Jorge Martin yang telah mengumumkan keputusannya untuk bergabung dengan tim pabrikan Aprilia.
Pergolakan di bursa pembalap yang disebabkan oleh Ducati, yang telah mengontrak Marc Marquez untuk menjadi rekan Francesco Bagnaia di tim pabrikan tahun depan, membuat pilihan pembalap berkualitas tinggi semakin terbatas. Namun, dari daftar pembalap yang ada saat ini, Fabio di Giannantonio (VR46) dan pembalap Trackhouse, Miguel Oliveira, tampaknya menjadi pilihan yang paling masuk akal. Masa depan pembalap pabrikan Yamaha, Alex Rins, juga masih belum jelas pada tahap ini.
Kandidat lain yang banyak dibicarakan adalah bintang World Superbike (WSBK), Toprak Razgatlioglu, meskipun pembalap Turki ini terikat kontrak dengan BMW hingga 2026 dan harus mencari cara untuk memutus kontraknya. Pramac juga dapat mempertimbangkan untuk mempromosikan pembalap muda, seperti Moto2 Sergio Garcia atau Alonso Lopez. Sebagai konsekuensi dari bergabungnya Pramac dengan Yamaha, VR46 secara otomatis akan mewarisi posisinya saat ini dan menikmati dukungan pabrikan mulai tahun depan.
Dengan langkah strategis ini, Yamaha Pramac Racing berpotensi menjadi kekuatan baru yang dapat bersaing di papan atas MotoGP. Dukungan penuh dari Yamaha dan potensi pengembangan lebih lanjut pada motor M1 diharapkan dapat membawa tim ini meraih sukses di musim-musim mendatang. Semua mata tertuju pada perjalanan tim ini menuju kejayaan di lintasan MotoGP.