Marc Marquez, Pembalap Gresini Racing yang Kontroversial
Marc Marquez, pembalap Gresini Racing, harus menerima hukuman penalti 16 detik setelah balapan di Grand Prix Belanda karena melanggar aturan tekanan ban minimum MotoGP. Meskipun finis di urutan keempat, Marquez harus turun ke posisi ke-10 akibat pelanggaran tersebut. Kejadian ini menimbulkan kontroversi karena Marquez hanya kurang 0,01 bar dari aturan tekanan ban minimum untuk satu lap.
Marquez mengungkapkan bahwa sejak lap pertama, ia merasa temperatur ban sangat rendah. Untuk mengatasi hal ini, ia membiarkan pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio, menyalipnya di lap 8 agar udara kotornya dapat meningkatkan tekanan ban. Meskipun upaya tersebut membantu sedikit, pelanggaran aturan terjadi di lap 21 ketika Enea Bastianini menyalipnya di Tikungan 1 dan membuatnya keluar lintasan karena bersenggolan.
Pembalap Spanyol ini harus berkendara dalam batas minimum 1,8 bar untuk 15 lap, yang merupakan 60 persen dari jarak balapan penuh. Namun, tekanan ban Marquez turun 0,01 bar di luar batas toleransi yang diizinkan saat ia kembali ke lintasan setelah keluar. Marquez menyatakan bahwa hal ini sangat disayangkan, tetapi ia menghormati aturan yang berlaku.
Meskipun menerima hukumannya, Marquez berpendapat bahwa peraturan tekanan ban harus dipertimbangkan ulang untuk masa depan. Ia menyoroti kelemahan dalam peraturan tersebut dan telah menyampaikan hal ini kepada para pengurus FIM. Meskipun demikian, Marquez tetap menghormati keputusan yang ada saat ini.
Marquez juga menambahkan bahwa ia mengira Bastianini akan mendapat perintah untuk turun satu posisi setelah insiden tabrakan. Pembalap Gresini ini adalah satu-satunya yang terbukti melanggar aturan tekanan ban di Assen, dan ia menjadi pembalap keenam yang mendapat hukuman musim ini setelah lima penalti dijatuhkan di balapan Jerez.
Peraturan tekanan ban yang diperkenalkan tahun lalu telah membuat tim-tim kesulitan dalam mengatur tekanan ban yang sesuai dengan kondisi balapan. Hal ini melibatkan seluruh tim dan tidak ditentukan oleh Michelin, yang hanya dapat memberikan saran kepada tim. Tim Marquez telah mengantisipasi bahwa ia akan membalap di belakang, namun situasi berubah ketika ia berada di posisi ketiga pada lap kedua.
Kesulitan tekanan ban yang dialami Marquez di Grand Prix Belanda diakibatkan oleh kondisi klimaks di Assen. Meskipun mengalami berbagai kendala, Marquez tetap berusaha untuk mengatasi situasi tersebut dengan profesionalisme dan sportivitas yang tinggi.
Dengan demikian, Marc Marquez, pembalap Gresini Racing, merupakan salah satu figur kontroversial dalam ajang MotoGP yang selalu memberikan performa terbaiknya di setiap balapan. Meskipun terjadi insiden yang menyebabkan penalti, Marquez tetap menjaga semangat dan dedikasinya dalam dunia balap motor.