Pedro Acosta, Sang Juara yang Terus Berjuang
Sebuah perjalanan yang penuh liku telah dilalui oleh Pedro Acosta dalam Grand Prix Jerman akhir pekan ini. Dari posisi ketujuh yang berhasil diraihnya, Acosta berhasil mengumpulkan sembilan poin yang membuatnya naik ke peringkat keenam dalam klasemen pembalap dunia. Namun, meskipun demikian, sang ‘Tiburón de Mazarrón’ merasa bahwa performa timnya selama musim ini masih belum memuaskan dan ia menuntut reaksi dari timnya.
Akhir pekan yang sulit di Jerman dialami oleh Acosta, namun ia mengakui bahwa hasil akhir yang diraihnya lebih baik dari yang ia dan timnya harapkan. Meskipun demikian, Acosta tidak puas dan sudah membidik kembali ke ajang balapan di Silverstone yang akan digelar setelah liburan musim panas pada tanggal dua hingga empat Agustus.
Sejak hari Sabtu, Grand Prix Jerman mulai menjadi tantangan bagi Pedro Acosta. Pembalap asal Spanyol ini terjatuh dan terlempar ke kerikil hanya tiga lap sebelum balapan sprint berakhir, kejadian ini membuatnya finis di posisi terakhir. “Hari yang sulit dengan banyak masalah, saatnya untuk menganalisis dan mempersiapkan balapan besok,” ujar sang pembalap asal Murcia ini setelah kecelakaan yang dialaminya.
Saat memulai balapan pada hari Minggu, ‘Tiburón de Mazarrón’ start dari posisi kesepuluh dan berusaha memperbaiki hasil buruk dari hari sebelumnya, namun awalnya semua tampak tidak akan membaik. “Putaran pertama sangat buruk, saya berada di posisi 15 atau sekitar sana. Mulai dari situ, ritme untuk bangkit dan melakukan overtaking seperti zaman dulu,” ungkap Acosta.
Selain itu, terkait kondisi motornya, nasib juga tidak berpihak pada Acosta di Sachsenring. Pembalap asal Murcia ini harus menghadapi berbagai kesulitan pada motornya yang tidak dapat diatasi dan berpengaruh pada performanya dalam balapan. “Kami mengalami masalah di luar kendali saya, motor dan segalanya, dan itu membuat saya harus berkonsentrasi lebih dalam dalam mengendarai motor,” komentar pembalap KTM ini. Meski mengalami berbagai masalah, Acosta tetap menyoroti ritme bagus yang akhirnya dimiliki oleh motornya yang tidak bisa dimengerti.
Setelah Grand Prix Jerman selesai, yang merupakan balapan kesembilan musim ini, Pedro Acosta berhasil mempertahankan posisi ketujuh dalam klasemen dunia, meskipun ia mulai terlepas dari para pembalap papan atas dan sudah terpaut 112 poin dari pemimpin klasemen baru, Pecco Bagnaia. Ketika ditanya tentang penilaian performanya dalam balapan ini, pembalap KTM ini tidak ragu untuk memberikan penilaian yang rendah: “Saya memberi diri saya nilai 4,5. Kita harus realistis, hasilnya bisa jauh lebih buruk dan juga jauh lebih baik.”
Pembalap asal Murcia ini mengingat kecelakaan yang dialaminya di Le Mans, Barcelona, dan Assen, yang membuatnya kehilangan poin dan menjauhkannya dari posisi lebih tinggi. “Tidak ada yang menjatuhkan saya ke dalam mulut serigala, sekarang giliran saya untuk membuka mulut serigala dan mengeluarkan kepala,” tegas sang rookie yang tidak mengurangi tekanan.
Sekarang dalam MotoGP, akan ada liburan musim panas hingga Grand Prix Silverstone, namun liburan Acosta akan difokuskan untuk bekerja agar kembali lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, ia akan melakukan perjalanan ke pabrik KTM di Austria untuk lebih memahami struktur timnya. Pembalap GasGas Tech3 ini mengaku memiliki tiket pergi namun tidak pulang, karena ia akan tinggal di sana selama yang diperlukan untuk membalikkan situasi.
Namun, ada satu rekor yang terlewatkan oleh Acosta dalam balapan ini. Balapan ini merupakan kesempatan terakhirnya untuk menjadi pembalap termuda yang memenangkan balapan di MotoGP World Championship. Rekor ini tetap dimiliki oleh Marc Márquez, yang pada tahun 2013 meraih kemenangan pertamanya dalam kategori utama balap motor dengan usia hanya 20 tahun dan 63 hari.
Dengan berita ini, pembalap KTM ini tampaknya telah melepaskan beban yang telah lama ia pikul. “Lebih baik, jadi kalian tidak akan lagi membicarakan itu. Kalian agak mengganggu dengan topik-topik seperti ini,” balas ‘Tiburón de Mazarrón’ ketika ditanya tentang rekor yang dimiliki Márquez.
Dengan semangat juang yang tak kenal lelah, Pedro Acosta terus berusaha untuk meraih hasil terbaiknya di lintasan balap. Meskipun terdapat berbagai rintangan dan tantangan, pembalap muda ini tidak pernah menyerah dan selalu siap untuk memberikan yang terbaik. Semoga Pedro Acosta terus meraih kesuksesan dan menjadi salah satu pembalap terbaik di dunia balap motor.