Pada musim panas yang sepi dan fakta bahwa Jerman menjadi seri ke-9 dari 20 seri MotoGP yang direncanakan, dengan Kazajistán masih dalam tanda tanya, memberikan kesempatan bagi para pembalap untuk mengevaluasi penampilan mereka. Beberapa di antara mereka berani memberikan penilaian, dari skala 0 hingga 10, terhadap performa mereka di paruh pertama musim ini dan menjelaskan alasannya.
Pecco Bagnaia, sang pemimpin baru, memberikan penilaian sangat baik untuk dirinya sendiri. “Saya memberikan nilai 9 untuk diri saya. Saya melakukan beberapa kesalahan, seperti jatuh di Portimao bersama Marc Márquez, atau juga di Barcelona saat Sprint, yang merupakan yang terburuk. Itulah sebabnya saya tidak memberikan nilai 10,” ungkapnya.
Prestasi yang cukup baik dari Marc juga membuatnya memberikan penilaian tinggi untuk dirinya sendiri. “Saya, memberikan nilai 8. Ini adalah awal yang baik, tetapi dengan beberapa kesalahan. Selain itu, sedikit tidak konsisten selama akhir pekan. Kadang-kadang kami bisa menyelamatkannya, seperti di Le Mans, tetapi kami harus lebih konsisten,” paparnya.
Álex Márquez meningkatkan penilaian dirinya setelah meraih podium di Sachsenring. “Sebuah 6,5. Kami tidak cukup cepat. Di beberapa balapan, kami tidak berada di tempat yang kami inginkan. Kami berharap bisa memperbaiki situasi,” ujarnya.
Namun, tanpa ragu, penilaian paling mengejutkan diberikan oleh Pedro Acosta. Pebalap pendatang baru ini, yang telah meraih beberapa podium, baik di Sprint maupun balapan panjang, dan telah bertarung di depan dengan para pembalap terbaik kategori utama, sangat kritis terhadap dirinya sendiri dan timnya. “Sebuah nilai? 4,5,” katanya. Menyusul kejutan dari media, dia ditanya kembali: ‘Tidakkah Anda setidaknya memberikan nilai 5?’ Tiburón de Mazarrón (hiu dari Mazarrón) dengan tegas menjawab: “Tidak.” Ambisi tingginya mempengaruhi penilaian dirinya.
Dari data yang diberikan, terlihat bahwa para pembalap MotoGP tidak hanya mengejar kemenangan di lintasan, tetapi juga mengejar kesempurnaan dalam penilaian terhadap diri mereka sendiri. Dengan berbagai faktor yang memengaruhi performa mereka, seperti kecepatan, konsistensi, dan ambisi pribadi, penilaian tersebut menjadi cerminan dari dedikasi dan kerja keras yang mereka tanamkan dalam setiap balapan. Semoga para pembalap dapat terus meningkatkan performa mereka dan mencapai hasil yang lebih baik di paruh kedua musim ini.