Dani Pedrosa, Mengatasi Kelelahan Kronis dan Cedera di MotoGP
Dani Pedrosa, pembalap MotoGP yang telah meraih 31 kali kemenangan grand prix, mengungkapkan bahwa ia mengalami masalah yang sama dengan mantan rekan setimnya, Casey Stoner. Stoner pensiun dari MotoGP pada usia 27 tahun karena mengalami kelelahan kronis. Pedrosa sendiri memerlukan waktu tiga tahun untuk pulih sepenuhnya dan kembali ke lintasan balap.
Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com Spanyol, Pedrosa membagikan pengalamannya di MotoGP dan bagaimana kebugaran fisiknya berperan dalam keputusannya untuk pensiun pada 2018. Ia mengungkapkan, “Seperti Stoner, saya juga mengalami kelelahan kronis pada tahun-tahun terakhir saya di MotoGP. Dua atau tiga tahun terakhir dalam karier saya, saya harus menghadapinya.”
Meskipun Pedrosa dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik yang tidak pernah meraih gelar juara di kelas utama, ia berhasil meraih 112 podium, 31 pole position, dan 31 kemenangan balapan. Namun, cedera yang ia alami selama 13 musim di MotoGP sering kali mengganggu performanya.
Cedera yang dialami Pedrosa membuatnya melewatkan sejumlah balapan dan tidak selalu dalam kondisi fisik yang optimal saat balapan. Sebagai pembalap penguji di KTM sekarang, Pedrosa masih merasakan dampak dari cedera yang pernah ia alami di masa lalu.
Pedrosa mengungkapkan, “Kami menghitung total waktu yang saya habiskan untuk absen karena cedera, dan semua balapan yang tidak bisa saya ikuti karena itu, dan kami menyimpulkan bahwa saya akan melewatkan sekitar 17 atau 18 Grand Prix, satu musim penuh.”
Salah satu cedera serius yang dialami Pedrosa adalah tulang selangka yang hancur. Tulang tersebut mengalami kerusakan parah dan tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Proses pemulihannya memerlukan peran dokter sel punca dan waktu yang cukup lama.
Meskipun Pedrosa telah mengatasi berbagai cedera dan tantangan fisik selama kariernya di MotoGP, ia tetap merupakan salah satu pembalap yang dihormati dan diakui atas kemampuannya di lintasan balap. Keberaniannya untuk berbagi pengalaman pribadinya dapat menjadi inspirasi bagi para pembalap lain yang mengalami masalah serupa.