Dalam dunia MotoGP, keselamatan para pembalap menjadi prioritas utama bagi Komisi Keselamatan MotoGP. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penggunaan versi lengkap perangkat lunak yang dikembangkan oleh Universitas Padua. Universitas ini memiliki sejarah yang kaya dalam bidang ilmu pengetahuan, dengan tokoh-tokoh besar seperti Nicolaus Copernicus dan Galileo Galilei sebagai alumni terkenal.
Perangkat lunak yang dikembangkan oleh Universitas Padua telah menjadi sekutu penting dalam menilai dan meningkatkan area run-off di sirkuit. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kecepatan motor juga semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini memberikan dampak langsung pada tingkat keamanan lintasan, di mana lintasan lurus terasa semakin pendek dan dinding pembatas semakin dekat.
Salah satu titik paling berbahaya dalam sebuah kecelakaan adalah saat menabrak rintangan. Para pembalap telah menyadari bagaimana peningkatan kecepatan motor telah membuat beberapa titik di lintasan tidak lagi dianggap aman seperti beberapa tahun sebelumnya. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Carlos Ezpeleta dan Corrado Cecchinelli, direktur olahraga dan direktur teknologi MotoGP, bekerja sama dengan Universitas Padua untuk mengembangkan perangkat lunak ini.
Perangkat lunak ini memungkinkan para teknisi untuk memasukkan profil trek ke dalam AutoCAD dan memberikan dimensi ideal dari run-off, serta menunjukkan apakah area yang sudah ada sudah memadai atau tidak. Dengan menggunakan data dari berbagai sumber seperti Dorna, FIM, pemasok, tim, dan pembalap, program ini dapat melakukan simulasi pergerakan motor dan pengendara dengan akurat.
Meskipun program ini berbasis model statistik dan memiliki margin kesalahan, evolusi perangkat lunak ini terus dilakukan untuk mengurangi margin kesalahan tersebut. Program ini telah membantu dalam pengambilan keputusan terkait keselamatan sirkuit, baik untuk trek baru maupun trek yang sudah ada di kalender.
Salah satu contoh modifikasi terbaru yang dilakukan berdasarkan saran dari perangkat lunak ini adalah varian yang diperkenalkan setelah kecelakaan spektakuler antara Johann Zarco dan Franco Morbidelli pada tahun 2020. Modifikasi ini dilakukan untuk menghindari terulangnya kecelakaan serupa di masa depan.
Dengan adanya perkembangan teknologi GPS dan peraturan baru yang akan mulai berlaku pada 2027, MotoGP akan semakin memiliki data yang akurat mengenai selip, kecepatan, dan lintasan. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan keselamatan para pembalap dan meminimalkan risiko kecelakaan di lintasan.
Dengan terus mengembangkan teknologi dan bekerja sama dengan para ahli, MotoGP terus berupaya untuk membatasi risiko dan meningkatkan keselamatan sirkuit. Meskipun motorsport selalu akan memiliki risiko, langkah-langkah preventif yang diambil dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pembalap.