Pecco Bagnaia: Tes Terakhir MotoGP 2024 dan Harapan untuk 2025

1726030407 francesco bagnaia ducati team jpg

Pecco Bagnaia dan Persiapan Menjelang Musim MotoGP 2025

Musim MotoGP 2024 telah memasuki fase akhir, dan salah satu pembalap yang mencuri perhatian adalah Francesco "Pecco" Bagnaia dari tim Ducati. Setelah menghadapi tantangan di Grand Prix San Marino, di mana ia tidak berhasil mengalahkan Marc Márquez, Bagnaia menutup tes resmi terakhir dengan perasaan positif. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas lebih dalam tentang performa Bagnaia, perkembangan motor Ducati, serta pandangannya terhadap teknologi baru yang akan diterapkan di MotoGP.

Performa di Grand Prix San Marino

Grand Prix San Marino menjadi momen yang cukup menantang bagi Bagnaia. Meskipun ia tidak berhasil meraih podium tertinggi, pengalaman tersebut memberikan banyak pelajaran berharga. Dalam balapan tersebut, Bagnaia menunjukkan kemampuannya untuk bersaing dengan pembalap-pembalap top lainnya, termasuk Márquez, yang dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, Bagnaia tetap merupakan ancaman serius di setiap balapan.

Tes Resmi dan Peningkatan Aerodinamis

Dalam tes resmi terakhir, Bagnaia mengendarai Desmosedici GP24 yang dilengkapi dengan peningkatan aerodinamis pada fairing. Namun, Ducati tidak membawa prototipe pertama GP25 untuk diuji coba, karena masih dalam tahap pengembangan, seperti yang diungkapkan oleh Davide Tardozzi. Bagnaia sendiri menyatakan bahwa ia lebih fokus pada beberapa aspek lain dari motornya yang masih memerlukan peningkatan, terutama dalam hal perangkat elektronik.

"Saya melakukan banyak pekerjaan untuk tahun 2025. Saya tidak mencoba fairing baru, Martin dan Bastianini yang mencoba, dan mereka senang. Saya sangat fokus pada hal-hal lain, karena motor kami masih perlu meningkatkan beberapa hal," ujar Bagnaia.

Sistem Radio Baru dan Tantangannya

Salah satu inovasi yang diperkenalkan di MotoGP adalah sistem radio baru yang dirancang untuk meningkatkan komunikasi antara pembalap dan Race Direction. Namun, Bagnaia mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap sistem ini. Ia bahkan memperkirakan akan dikenakan denda karena tidak menggunakannya, mirip dengan yang pernah dialami oleh Michael Jordan di NBA.

"Saya pikir saya akan didenda, seperti Jordan, di setiap balapan, karena saya tidak akan menggunakan semua itu. Ini tidak masuk akal, jadi saya memilih kena denda. Kami memiliki semua sistem yang memungkinkan untuk memperingatkan tentang apa pun: dasbor, papan, jadi kami tidak membutuhkan komunikasi lain yang dapat mengalihkan perhatian kami," jelasnya.

Ban Depan Baru dari Michelin

Salah satu hal positif yang didapatkan Bagnaia dari tes adalah pengalaman menggunakan ban depan baru yang akan digunakan oleh Michelin pada tahun 2025. Bagnaia mengaku sangat menyukai ban baru ini, yang menurutnya memberikan cengkeraman yang lebih baik dan meningkatkan performa pengereman.

"Saya menyukainya. Itu adalah sesuatu yang benar-benar saya butuhkan. Saya adalah pembalap yang menggunakan banyak pengereman saat memasuki tikungan, dan saya pikir kompon ini sangat bagus dalam hal itu," ungkapnya.

Ia juga mencatat bahwa ban baru ini memberikan lebih banyak margin saat melakukan pengereman, yang merupakan salah satu aspek penting dalam balapan. "Dengan yang satu ini, saya memiliki lebih banyak margin. Saya pikir ini adalah langkah maju terbesar yang mereka buat dalam beberapa tahun terakhir," tambahnya.

Perbandingan dengan Pembalap Lain

Selama uji coba, Bagnaia juga melakukan perbandingan antara performa Ducati dan Honda. Ia mengamati bahwa meskipun mesin Ducati memiliki top speed yang baik, akselerasi motornya terasa lambat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Ducati memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal akselerasi.

"Hanya ada 30 menit untuk menguji ban ini. Saya sedikit di belakang Joan Mir, tapi ‘sayangnya’ mesin saya terlalu kuat. Saya tertinggal di Tikungan 1, tetapi kemudian saya menyalipnya saat keluar dari Tikungan 6," jelasnya.

Kondisi Fisik Bagnaia

Kondisi fisik juga menjadi perhatian penting bagi Bagnaia. Ia mengungkapkan bahwa ia mengalami sedikit rasa sakit dan harus mengandalkan obat penghilang rasa sakit serta koyo untuk membantu mengatasi rasa sakit tersebut. "Pagi ini saya meminum obat penghilang rasa sakit yang bekerja dengan sangat baik. Saya merasa cukup baik," tuturnya.

Kesimpulan

Pecco Bagnaia menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, ia tetap optimis dan fokus pada pengembangan diri serta motornya menjelang musim MotoGP 2025. Dengan peningkatan aerodinamis yang sedang dikembangkan, sistem radio baru, dan ban depan yang lebih baik, Ducati tampaknya siap untuk bersaing di level tertinggi. Bagi para penggemar MotoGP di Indonesia, perjalanan Bagnaia dan tim Ducati tentunya akan menjadi salah satu yang menarik untuk diikuti. Mari kita saksikan bagaimana mereka menghadapi tantangan di musim mendatang!

By Dita

Pecinta MotoGP yang berharap Valentino Rossi kembali muda dan berharap melihat Rossi kembali meraih juara dunia lagi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version