Kontroversi di Grand Prix Amerika Serikat: Lando Norris dan Max Verstappen
Grand Prix Amerika Serikat baru-baru ini menyajikan sebuah insiden yang memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar Formula 1. Insiden tersebut melibatkan Lando Norris dari McLaren dan Max Verstappen dari Red Bull Racing. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Norris dikenakan penalti setelah melewati Verstappen, sementara Verstappen tidak mendapatkan penalti meskipun ia memaksa Norris keluar dari jalur. Mari kita telaah lebih dalam.
Insiden yang Memicu Perdebatan
Pada balapan tersebut, Lando Norris berusaha menyalip Max Verstappen di tikungan 12. Dalam usaha tersebut, kedua mobil melaju keluar dari jalur. Norris berhasil melewati Verstappen dan mempertahankan posisinya hingga akhir balapan. Namun, ia kemudian dikenakan penalti lima detik karena dianggap mendapatkan keuntungan tidak adil setelah keluar dari jalur, yang membuatnya kembali terdegradasi di belakang Verstappen.
Dari sudut pandang Red Bull dan Verstappen, penalti terhadap Norris adalah keputusan yang jelas. Mereka berargumen bahwa Norris secara faktual telah mendapatkan keuntungan setelah keluar dari jalur. Namun, pihak McLaren memiliki pandangan berbeda. Mereka berpendapat bahwa Norris keluar dari jalur karena Verstappen memaksanya untuk melakukannya.
Argumen McLaren
McLaren berargumen bahwa Verstappen, baik secara sengaja maupun tidak, telah mengemudikan mobilnya ke tepi jalur saat keluar dari tikungan, sehingga tidak memberikan ruang bagi Norris untuk mengendalikan mobilnya. Jika Norris mencoba untuk berbelok lebih tajam, kemungkinan besar akan terjadi tabrakan. Dalam hal ini, McLaren merasa bahwa Verstappen tidak seharusnya mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut.
Steward balapan memutuskan bahwa Verstappen berhak untuk mempertahankan posisinya, karena Norris tidak berada sejajar dengan Verstappen pada saat memasuki apex tikungan. Menurut panduan overtaking yang tidak dipublikasikan, seorang pembalap yang berada di luar harus memiliki sumbu depan mobilnya sejajar dengan sumbu depan mobil lawan pada saat memasuki dan keluar dari tikungan untuk mendapatkan ruang.
Standar Operasional Verstappen
Andrea Stella, kepala tim McLaren, mengatakan bahwa tindakan Verstappen adalah contoh dari prosedur operasional standar yang sering digunakannya saat membela posisi. Ia mengklaim bahwa Verstappen hanya melaju lurus di apex, tanpa memberikan kesempatan bagi Norris untuk menyelesaikan manuvernya. Hal ini menunjukkan bahwa Verstappen mungkin sedang "memanfaatkan" aturan yang ada, meskipun banyak orang menganggap cara tersebut tidak fair.
Stella juga menambahkan bahwa jika dia seorang jurnalis, dia akan melakukan analisis statistik untuk melihat seberapa sering Verstappen menggunakan metode ini dalam membela posisinya. Ini menunjukkan bahwa McLaren merasa ada pola dalam cara Verstappen mengemudikan mobilnya.
Ketidakonsistenan dalam Penegakan Aturan
Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah ketidakonsistenan dalam penegakan aturan. Pada tahun 2021 di Brasil, Verstappen juga terlibat dalam insiden serupa melawan Lewis Hamilton. Dalam insiden tersebut, banyak pembalap merasa bahwa Verstappen seharusnya mendapatkan penalti setelah kedua mobil keluar dari jalur. Namun, ia tidak dikenakan penalti.
Dalam insiden di Grand Prix Amerika Serikat ini, Verstappen berada di depan pada saat memasuki apex, berkat pengereman yang lebih lambat dibandingkan Norris, meskipun ia berada di jalur yang lebih kotor dan memiliki grip yang lebih sedikit. Ini memunculkan pertanyaan apakah Verstappen mengemudikan mobilnya dengan cara yang aman dan terkendali, serta apakah ia memaksa pembalap lain keluar dari jalur.
Reaksi Tim dan Pembalap
Red Bull, melalui Christian Horner, kepala tim mereka, berpendapat bahwa insiden di lap pertama, di mana Verstappen juga berada di dalam dan kedua mobil keluar dari jalur, akan dipandang berbeda karena pada awal balapan, lebih banyak toleransi diberikan dan prinsip dasar adalah "biarkan mereka balapan". Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai konsistensi penegakan aturan oleh steward.
Banyak penggemar F1 mempertanyakan mengapa ada perbedaan perlakuan antara insiden-insiden tersebut. Misalnya, pada Grand Prix Las Vegas 2023, Verstappen dikenakan penalti karena memaksa Charles Leclerc dari Ferrari keluar dari jalur pada tikungan pertama. Ketidakonsistenan ini menciptakan kebingungan di kalangan penggemar dan pembalap.
Kesimpulan
Insiden antara Lando Norris dan Max Verstappen di Grand Prix Amerika Serikat menunjukkan betapa kompleksnya dunia Formula 1, terutama dalam hal penegakan aturan dan interpretasi dari steward. Meskipun Norris dikenakan penalti karena dianggap mendapatkan keuntungan tidak adil, banyak pihak merasa bahwa Verstappen juga seharusnya mendapatkan penalti karena memaksa Norris keluar dari jalur.
Perdebatan ini tidak hanya mencerminkan ketegangan antara tim, tetapi juga menyoroti perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap panduan overtaking dan konsistensi dalam penegakan aturan. Dengan semakin banyaknya insiden serupa yang terjadi, diharapkan para pembalap dan tim dapat mendiskusikan isu-isu ini dalam briefing mereka di Grand Prix Meksiko mendatang.
Sebagai penggemar F1, kita tentu berharap untuk melihat balapan yang adil dan kompetitif, di mana setiap pembalap memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing di jalur. Semoga ke depan, keputusan yang diambil oleh steward dapat lebih konsisten dan transparan, sehingga semua pihak dapat menerima hasil balapan dengan lapang dada.