Luigi Dall’Igna, sosok penting di balik kesuksesan Ducati di MotoGP, baru-baru ini berbicara tentang rencana tim untuk musim mendatang, termasuk pengujian motor GP23 dan GP25 oleh Marc Marquez. Dall’Igna, yang telah memimpin Ducati meraih dua gelar juara MotoGP bersama Francesco Bagnaia, mengungkapkan rasa senangnya atas keberhasilan Jorge Martin dari tim satelit Pramac, yang baru saja menambah koleksi gelar Ducati.
Dall’Igna mengakui bahwa kemenangan Martin memberikan nuansa berbeda dibandingkan saat Bagnaia meraih gelar. “Rasanya tentu saja berbeda dengan saat Pecco menang. Kemenangan ini sangat berarti, terutama setelah Martin mengalahkan pembalap yang keesokan harinya beralih ke tim lain,” ujarnya, merujuk pada kepindahan Martin ke Aprilia.
Meskipun kemenangan Martin adalah prestasi yang membanggakan, Dall’Igna menyadari bahwa hal ini juga berarti tantangan bagi tim pabrikan Ducati. “Kami telah bermain di Kejuaraan Dunia selama empat tahun dan telah memenangkan dua gelar. Konsistensi adalah kunci, dan kami berusaha untuk tetap kompetitif,” tegasnya.
Dall’Igna juga menjelaskan bahwa keputusan untuk memilih pembalap merupakan langkah strategis. “Kami selalu percaya bahwa Martin memiliki potensi untuk menjadi juara dunia. Namun, kami harus memilih dan itulah yang kami lakukan,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa sistem yang ada memaksa mereka untuk membuat keputusan sulit tersebut.
Dengan berakhirnya musim ini, Dall’Igna kembali menekankan pentingnya pengembangan motor untuk masa depan. “Kami sudah menyampaikan bahwa motor GP24 dan GP25 akan menunjukkan langkah maju yang signifikan. Kami harus mengambil risiko untuk tetap bersaing dengan pabrikan lain,” jelasnya.
Dall’Igna juga menegaskan bahwa perbedaan antara GP23 dan GP24 akan terasa signifikan, namun ia berharap ada perkembangan yang lebih kecil antara GP24 dan GP25. “Kami berharap dapat mempertahankan langkah maju tanpa mengambil risiko berlebihan,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang kesalahan yang membuat Bagnaia kehilangan gelar, Dall’Igna mengakui bahwa kecepatan adalah hal yang paling sulit dicapai oleh seorang pembalap. “Pecco telah menunjukkan kemampuannya dengan memenangkan 11 Grand Prix. Kami percaya dia bisa menatap masa depan dengan optimis,” ujarnya, sembari menekankan bahwa semua pembalap harus memiliki kesempatan untuk bersaing secara adil.
Saat ini, fokus Ducati adalah pada kedatangan Marc Marquez, yang akan melakukan tes pramusim 2025. “Kami memiliki rencana kerja untuk Marc, tetapi itu bisa berubah tergantung pada hasil tes,” kata Dall’Igna. Ia menjelaskan bahwa Marquez akan menguji motor GP23 dan embrio dari motor GP25, yang masih dalam tahap pengembangan.
Dall’Igna juga menegaskan bahwa atmosfer di tim Ducati akan menyambut Marquez dengan baik. “Kami berharap Marc akan merasa nyaman di lingkungan kerja kami, sama seperti pembalap lainnya yang telah bersama kami selama ini,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang alasan memilih Marquez, Dall’Igna menunjukkan ketidakpuasan atas pertanyaan tersebut. “Kami sudah menjelaskan ini berkali-kali. Kami percaya ini adalah keputusan yang tepat untuk tim,” tegasnya.
Akhirnya, Dall’Igna mengingatkan sikap sportivitas Bagnaia setelah kehilangan gelar. “Seorang juara harus tahu bagaimana cara menang dan kalah. Pecco telah menunjukkan bahwa dia adalah seorang juara sejati,” pungkasnya.
Dengan semua rencana ini, Ducati tampaknya siap menghadapi tantangan musim mendatang dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu tim terkuat di MotoGP.