Home News MotoGP Massimo Rivola Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Konstruktor MotoGP

Massimo Rivola Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Konstruktor MotoGP

by
Massimo Rivola Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Konstruktor MotoGP

Massimo Rivola, pria asal Italia, baru saja terpilih sebagai Presiden Asosiasi Pabrikan MotoGP (MSMA) dalam pemungutan suara yang berlangsung pada Senin, 18 November 2024. Pemilihan ini dilaksanakan saat hari persiapan untuk tes kolektif yang dijadwalkan di Circuit de Barcelona-Catalunya. Dengan terpilihnya Rivola, ia akan menggantikan posisi CEO KTM, Stefan Pierer, untuk masa jabatan dua tahun ke depan, dengan opsi perpanjangan selama empat tahun.

Rivola bukanlah sosok baru di dunia balap motor. Ia bergabung dengan tim Aprilia Factory Racing pada musim 2019 setelah memiliki pengalaman yang panjang di dunia Formula 1, termasuk berkiprah di tim Toro Rosso dan Ferrari. Pengalamannya di motorsport, baik di MotoGP maupun F1, diharapkan dapat membawa perspektif baru bagi asosiasi ini.

Asosiasi Pabrikan MotoGP (MSMA) adalah organisasi yang menyatukan semua merek yang berkompetisi di kejuaraan, meskipun tak jarang terjadi perbedaan pendapat di antara anggotanya. Saat ini, kondisi internal MSMA cukup tegang, terutama saat membahas isu-isu sensitif yang berpotensi mempengaruhi masa depan kompetisi.

Salah satu topik hangat yang sedang dibahas adalah rencana pembekuan mesin yang akan diterapkan setelah homologasi mesin tahun depan (2025), dan akan berlangsung hingga akhir 2026. Ini menjadi langkah penting menjelang pengenalan mesin baru berkapasitas 850 cc pada tahun 2027. Meskipun peraturan teknis sudah dipresentasikan, proposal tersebut menyisakan banyak ruang untuk interpretasi, yang sering kali menimbulkan konflik di antara para konstruktor.

Aprilia, di bawah kepemimpinan Rivola, menunjukkan skeptisisme terhadap inisiatif ini. Mereka menganggap bahwa pembatasan seperti ini bertentangan dengan tujuan awal untuk mengendalikan biaya, terutama karena Yamaha, yang mendapatkan konsesi paling fleksibel, masih diperbolehkan mengembangkan mesin konfigurasi-V dengan kapasitas saat ini (1.000 cc). Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa satu pabrikan diizinkan untuk terus berinovasi sementara yang lain harus menghadapi pembatasan.

Diskusi yang berlangsung dalam pertemuan MSMA ini sangat penting, namun semua keputusan yang diambil harus mendapatkan persetujuan dari Komisi Grand Prix. Komisi ini merupakan badan pengelola Kejuaraan Dunia yang diwakili oleh para produsen, anggota promotor (Dorna), FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme), dan Asosiasi Tim (IRTA).

Dengan terpilihnya Massimo Rivola, harapan besar diletakkan di pundaknya untuk meredakan ketegangan di dalam asosiasi dan memastikan bahwa semua pabrikan dapat bersaing secara adil di lintasan. Para penggemar MotoGP di Indonesia tentu berharap agar langkah-langkah yang diambil oleh Rivola dan MSMA akan membawa perubahan positif bagi kejuaraan ini. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya!

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.